BOGOR-KITA.com, KARAWANG – Salah seorang orangtua korban, Enap (45), pasrah putrinya Erisa Rifiani Putri (20) Warga Parung Tanjung, Desa Cibodas Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, atas peristiwa yang menimpa anaknya yang terjebak di Gua Lele di Kampung Tanah Beureum Rt 03/02, Desa Taman Sari, Kecamatan Pangkalan, Karawang.
“Keluarga menerima musibah yang menimpa putri saya,” kata Enap saat mendatangi kamar jenazah di RSUD Karawang, Senin(23/12/2019.
Enap bercerita, putrinya, Erisa memang hobby melakukan kegitan uji nyali di alam bebas sejak masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bersama tim sekolah, walaupun sempat dilarang namun keinginan berpetualang cukup besar.
“Kegiatan di alam bebas dilakukan sejak duduk di SMP hingga menjadi mahasiswa,” cerita Enap.
Enap mengatakan, putrinya baru duduk di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsika, Semester 1. Biasanga setiap ada kegiatan suka memberi kabar dan minta doa restu kepada kedua orangtua, namun dalam kegiatan ke Gua Lele, tidak memberi kabar sama sekali.
Sempat neneknya mendapat firasat sebelum peritiswa terjadi, bahwa erisa selalu ada dalam bayangan, selalu ada di depan matanya. Namun ucapan neneknya tersebut tidak dihiraukan, karena dua hari sebelumnya memberi kabar kepada keluarga akan pulang ke Bogor pada Rabu ini.
“Ada firasat melalui neneknya selalu membayang di depannya,” kata Enap.
Putri bersama 5 temannya anggota Mapala Unsika terjebak di Gua Lele. Setelah dievakuasi, tiga meninggal karena kehabisan oksigen, tiga lainnya selamat.
Enap mengatakan, pihaknya hanya berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk lebih berhati-hati dalam setiap kegiatan apalagi di musim hujan risikonya lebih tinggi.
“Kita ambil hikmahnya, tidak ada niatan untuk menuntut siapapun,” tutup Enap. [] Nadang