Electronic data capture untuk mempermudah pembayaran pajak
BOGOR-KITA.com – Dua faktor yang sangat dibutuhkan dalam membangun kultur. Pertama keteladanan dan kedua inovasi. Kalau pemerintahan ingin bersih, pemimpinnya harus bersih. Kalau birokrasi ingin efektif, maka pimpinannya harus bekerja lebih efektif. Hal itu disampaikan Walikota Bogor, Bima Arya pada Apel Pagi Pegawai Pemerintah Kota Bogor sekaligus membuka Pekan Panutan Pembayaran PBB P2 Tahun 2015 di Plaza Balaikota Bogor Kamis (2/4/2015). Hadir dalam acara itu Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman.
“Faktor kedua yang dibutuhkan adalah inovasi,” kata Bima. Terkait hal ini, Undang Undang memberikan ruang yang luas bagi para kepala daerah untuk berinovasi. “Pada saat mengikuti diklat pimpinan kepala daerah, kami yang terdiri dari 38 kepala daerah bersepakat meminta jaminan kepada pemerintah pusat untuk memproteksi inovasi daerah,” lanjutnya.
Kedua aspek itu, yakni keteladanan dan inovasi tercermin di dalam kegiatan Pekan Panutan Pembayaran PBB P2. Sebab sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Daud Nedo Darenoh, kegiatan yang berlangsung tanggal 1 dan 2 April tersebut merupakan usaha mengajak aparat pemerintah yang mempunyai objek pajak PBB P2 tanah atau bangunan di Kota Bogor untuk membayar pajaknya. “Mereka perlu menjadi panutan atau teladan bagi masyarakat dalam membayar pajak,” katanya.
Sedangkan inovasi pada kegiatan itu tercermin dari pemakaian mesin electronic data capture (EDC). Alat itu diperkenalkan untuk mulai dipergunakan oleh Pemerintah Kota Bogor dan BJB dalam memudahkan masyarakat membayar pajak. Dengan pemanfaatan alat ini Kota Bogor menjadi kota yang pertama menggunakannya. [] Admin