BOGOR-KITA.com – Dunia industri terus bergerak, dan saat ini tengah memasuki era Industri 4.0. Seperti yang sering dibicarakan belakangan ini, Industri 4.0 merupakan keharusan yang harus dilalui untuk meningkatkan efisiensi industri, dan memerlukan persiapan bagi pelaku industri yang sudah berjalan, agar dapat menyesuaikan laju perkembangannya.
Para pemerhati serta pelaku dalam riset, pengembangan maupun bisnis di bidang Robotika di Indonesia memandang perlu dibentuknya sebuah organisasi untuk wadah berkumpulnya stakeholder Robotika ini. Wadah organisasi ini yang disebut dengan Masyarakat Robotika Indanesia disingkat (MRI) telah dideklarasikan pendiriannya.
Melalui Musyawarah Nasional (Munas) pertama MRI yang berlangsung di Hotel Salak Heritage, Pemerintah Indonesia melalui kepala BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) RI, Dr. Ir. Hammam Riza berharap dengan hadirnya MRI, Pemerintah Indonesia memiliki dukungan yang kuat dari para penggiat dibidang robotika.
“Sebagai kepala BPPT, kami sangat mendukung MRI, ini karena wadah organisasi ini akan menjadi mitra kerjasama pemerintah untuk menyambut era industri 4.0. Dunia industri terus bergerak dan saat ini memasuki era 4.0 yang merupakan keniscayaan dalam rangka meningkatkan efisiensi industri,” ungkapnya saat menghadiri acara Munas MRI pertama di Hotel Salak, Sabtu (29/6/2019).
Di lokasi yang sama, Jully Tjindrawan mengungkapkan rasa bangganya atas terbentuknya dan terlaksananya Munas MRI yang pertama, dan dirinya juga sangat menantikan sinergitas antara MRI dan Pemerintah Indonesia dalam menghadapi industri 4.0.
“Indonesia tidak pernah terlambat untuk membuat smart factory dan jika arahan pak Jokowi bisa dijalankan maka Indonesia akan loncat, karena SDM kita sangat luar biasa di bidang sience dan matematika, kita sudah langganan juara di Internasional,” tegasnya. [] Fadil