Kota Bogor

Masuk Musim Penghujan, BPBD Kota Bogor Imbau Masyarakat Waspada Bencana

pohon tumbang dadali

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mengimbau masyarakat untuk lebih waspada di musim penghujan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

Pasalnya, beberapa hari terakhir Kota Bogor dilanda hujan dengan itensitas deras disertai angin sehingga menimbulkan bencana di beberapa titik seperti tanah longsor, pohon tumbang dan banjir lintasan.

“Memang saat ini sudah masuk ke musim penghujan, Kota Bogor setiap hari hujan disertai angin dan petir, saya imbau kepada masyarakat agar tetap waspada terutama di wilayah-wilayah yang berpotensi rawan bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas, Selasa (11/10/2022).

Ia juga meminta masyarakat untuk mengenali lokasi potensi bencana di sekitar tempat tinggal, seperti di bantaran kali dan kontur lokasi yang tinggi berarti rawan longsor.

Baca juga  Jenal Mutaqin Dapat Dukungan Penuh Internal Gerindra Kota Bogor Maju Pilkada

“Saat hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lebih dari satu jam kita harus mengantisipasi situasi sekitar sehingga bisa mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Tekait dengan musibah banjir, kata Theo, jika terjadi hujan dengan itensitas tinggi, maka warga yang tinggal dekat dengan sungai harus waspada dengan memberlakukan pengamatan dan mengamankan barang- barang yang rawan terhadap air.

Sedangkan, jika hujan disertai angin, warga yang sedang melakukan perjalanan harus menghindari jam-jam rawan, sebab dari siang hingga sore biasanya terjadi hujan disertai dengan angin. karena di Kota Bogor semuanya hampir rawan pohon tumbang.

“Hindari melakukan perjalanan kalau bisa berteduh cari posisi yang aman, sehingga tidak berakibat fatal kepada diri sendiri maupun keluarga,” ucapnya.

Baca juga  Uji Klinis di Sejumlah Negara, Cina Optimistis Sediakan Vaksin Covid19 Akhir 2020

Untuk mengantisipasi hal itu, kata Theo, BPBD Kota Bogor melakukqn beberapa langkah, pertama pihaknya bekerjasama dengan BMKG terkait dengan peringatan dini.

Kedua, lanjut Theo meningkatkan kapasitas masyarakat dan mengurangi kerentanan. “Mengurangi kapasitas masyarakat ini dengan melakukan pelatihan tentang bencana seperti yang sudah dilakukan di Kelurahan Mulyaharja, Rancamaya dan Curug, agar masyarakat lebih memahami tentang bencana dan bisa membaca potensi kerawanan bencana di wilayahnya,” jelas Theo.

Ketiga, sambung Theo, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menguramgi potensi bahaya di wilayah masing-masing, seperti diseputaran rumah ada gorong-gorong yang mampet harus segera dibersihkan, karena itu bisa mengurangi terjadinya banjir.

“Di wilayah masyarakat yang berpotensi longsor kalau memiliki lahan pribadi silahkan dilakukan penguatan fisik secara pribadi, tapi kalau lahan itu milik pemerintah maka dinas terkait akan melakukan penguatan fisik sehingga mengurangi resiko-resiko,” terangnya.

Baca juga  Liga Inggris: Menanti Debut Kedua CR7 di Old Trafford, Leeds Tantang The Reds

“Meningkatkan kepedulian masyarakat agar mereka bisa lebih sadar dan memanahmi di lingkungan keluarga, sehingga pengetahuan masalah bencana bisa terbentuk,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top