Kab. Bogor

Mahasiswa Demo Selamatkan Puncak Bogor 

BOGOR-KITA.com, CIAWI – Aksi demontrasi kembali digelar mahasiswa yang tergabung dalam Mimbar Orasi Nusantara (Mosi). Aksi demo yang diikuti puluhan mahasiswa ini dilaksanakan di simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (29/7/2025).

Koordinator aksi, Suhandi dari Mosi Nusantara megungkapkan, bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) telah gagal melindungi kawasan Puncak sebagai paru-paru hijau.

Kondisi ini terlihat dari banyaknya pembangunan di kawasan hulu yang mengindahkan tahapan perizinan yang sangat prinsip.

“Berdasar temuan masyarakat dan aktivis lingkungan, banyak Perizinan-perizinan yang dikeluarkan Pemkab belum mengantongi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) . Bahkan beberapa bangunan yang berdiri di kawasan hulu ini juga belum memenuhi persyaratan-persyaratan sesuai Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Baca juga  Waduh, 400 PJU Di Kawasan Puncak Bogor Mati

“Maka sesuai instruksi dari menteri lingkungan hidup bahwasanya ada beberapa KSO dan bahkan puluhan KSO yang izinnya harusnya dicabut akan tetapi pihak Pemerintah Daerah tidak ada perlakuan yang mana mencabut izin itu,” kata Suhandi.

Ia menilai Pemkab Bogor tidak serius menangani kawasan Puncak. Padahal, akibat banyaknya alih fungsi lahan serta mengabaikan persyaratan-persyaratan bencana terus terjadi di kawasan itu. Lebih parahnya lagi akibat bencana tiga orang nyawa melayang di kawasan Puncak.

“Pertanyaannya dimana peran pemerintah daerah dari mulai struktural Bupati sampai ke bawah,” ungkapnya.

Oleh karenanya, aksi kali ini tak lain mempertegas dan mengingatkan agar segera bangun dari tidurnya para pejabat, bangunan daripada kematian nurani.

Baca juga  Perlonggar Kegiatan Ekonomi Perketat Protokol Kesehatan

Akibat ini semua, ia meyakini banyak masyarakat saat ini resah dan tidak bisa tidur nyenyak saat hujan turun di kawasan Puncak.

“Karena volume hujan yang tidak tinggi pun bencana selalu terjadi, jadi ingat para pejabat masyarakat hari ini resah,” ucapnya.

Selain itu, ia juga meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 1 Regional 2 untuk tidak mengobral Kerjasama Operasional (KSO) yang malah KSO ini ternyata memperburuk keadaan dan memperberat bencana itu sendiri.

Mosi juga mengancam akan terus melakukan aksi serupa sampai Pemda Bogor memberikan jawaban yang konkret.

“Aksi akan dilakukan terus, sampai ada jawaban dari pemerintah,” tandasnya. []Danu

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top