BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Pandemi covid-19 telah menampilkan buruknya wajah sistem pendataan di tingkat desa. Hal tersebut terjadi karena selama ini, desa dijadikan sebagai objek data. Sudah saatnya, desa butuh data presisi di mana warga desa dijadikan sebagai subyek data. Oleh karena itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University segera membangun data presisi di 12 desa/kelurahan lingkar Kampus Dramaga.
Hal itu dikemukakan Wakil Kepala LPPM IPB University Dr Sofyan Sjaf kepada BOGOR-KITA.com, Selasa (8/9/2020) pagi.
Keduabelas desa/kelurahan tersebut adalah Kelurahan Margajaya, Balumbang Jaya dan Situ Gede yang berada di Kota Bogor.
Serta Desa Babakan, Desa Bantar Jaya, Desa Benteng, Desa Cibanteng, Desa Cihideung Ilir, Desa Cikarawang, Desa Dramaga, Desa Pasir Gaok, dan Desa Semplak Barat yang terletak di Kabupaten Bogor.
Sofyan Sjaf mengemukakan dalam pembangunan data presisi tersebut akan melibatkan 60 mahasiswa IPB University, pemuda desa sebanyak 5 orang per rukun warga atau RW, babinsa dan pemerintah desa setempat.
Dikatakan Sofyan Sjaf output dari data desa presisi antara lain untuk
- Membantu desa memiliki data desa yang memiliki tingkat keakurasian tinggi;
- Membantu desa merencanakan secara tepat program pembangunan desa berbasis data;
- Bersama desa, membangun kerja-kerja kolaboratif untuk mewujudkan kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat;
- Dengan data presisi, IPB bersama warga desa membangun pusat-pusat komoditas yang sesuai dengan kebutuhan warga.
[] Hari