LKC Dompet Dhuafa Salurkan Paket Nutrisi bagi Pasien TBC di Sukabumi
BOGOR-KITA.com, SUKABUMI – Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung program eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Indonesia, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Barat menyalurkan bantuan paket nutrisi tinggi protein kepada 12 pasien TBC di wilayah kerja Puskesmas Citarik, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Senin, 21 Juli 2025.
Kegiatan ini bagian dari layanan Dompet Dhuafa dalam upaya peningkatan kesehatan serta mendukung proses pemulihan pasien TBC, mengingat pemenuhan gizi yang baik menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh selama menjalani pengobatan jangka panjang.
“Penyaluran paket nutrisi kepada pasien TBC ini merupakan salah satu bentuk dukungan LKC dalam proses penyembuhan pasien. Dengan asupan gizi yang tepat, diharapkan daya tubuh meningkat dan proses penyembuhan bisa berjalan lebih optimal,” ujar Filly Muharani, Kepala LKC Dompet Dhuafa Jawa Barat.
Selain penyaluran bantuan gizi, tim LKC juga melakukan pengukuran berat dan tinggi badan, serta edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya peran PMO (Pendamping Minum Obat) agar pasien rutin dan disiplin dalam konsumsi obat hingga tuntas.
Dalam sesi edukasi, Muhibah, Penanggung Jawab Program dari Puskesmas Citarik, menyampaikan pentingnya keterlibatan keluarga dan pendamping pasien dalam memastikan keberhasilan pengobatan TBC, terutama dalam menghindari resistensi obat dan kekambuhan penyakit.
Kepala Puskesmas Citarik, Muhamad Subhan Darma Susila, S.Kep., menyambut baik inisiatif ini dan menyampaikan apresiasi atas perhatian LKC terhadap pasien-pasien TBC di wilayahnya.
“Jumlah pasien TBC di Kabupaten Sukabumi masih tinggi. Dengan adanya bantuan paket nutrisi dari LKC Dompet Dhuafa, semoga pasien lebih semangat menjalani pengobatan dan kebutuhan gizinya tercukupi agar proses penyembuhan lebih cepat,” ungkapnya.
Aksi ini merupakan bagian dari strategi LKC Dompet Dhuafa dalam mengintegrasikan pendekatan medis, gizi, dan edukasi dalam penanganan TBC. Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan penanggulangan TBC di daerah rawan dapat dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.
