Wisata

Lekat dengan Hal Mistis, Ini Sisi Lain Gunung Salak yang Membuat Rindu Pendakinya

BOGOR-KITA.com – Jika mendengar Gunung Salak, maka sudah tidak asing lagi bagi warga Jakarta maupun Jawa Barat, terlebih warga Bogor khususnya. Gunung Salak selalu menjadi alternatif wisata pendakian jika kuota pendakian gunung Gede Pangrango sudah habis dipesan. Tidak hanya menyajikan pemandangan yang eksotis, gunung dengan ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut ini memberikan pengalaman yang tidak akan dilupakan bagi pendaki  ketika melewati jalur pendakian yang tersedia, baik melalui jalur Pasir Reungit Kabupaten Bogor, maupun melewati jalur pendakian Cidahu Kabupaten Sukabumi.

Terletak di 2 kabupaten yaitu Bogor dan Sukabumi , dengan jarak yang tidak jauh dari pusat Kota Bogor menuju ke pintu pendakian via Pasir Reungit yang berada di kawasan nasional Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Akses dari stasiun Bogor dapat ditempuh menggunakan angkutan umum jurusan 02 dan turun di Terminal Laladon, kemudian dilanjut dengan angkot 05 jurusan Tenjolaya sampai dengan akhir trayek yang disambung dengan menaiki ojek sampai lokasi pintu pendakian Gunung Salak via Pasir Reungit .

Baca juga  Pasca Banyak Terjadi Gempa, Gunung Salak Status Normal

Gunung yang memiliki karakter kontur yang ekstrim menjadikan Gunung Salak salah satu gunung dengan tantangan yang cukup ekstrim bagi para pendaki pemula khususnya , trek dengan batuan terjal, juga jurang yang menjadi batas, menjadi tantangan tersendiri untuk mencapai puncaknya. Hutan hujan yang kaya akan flora dan fauna khas hutan tropis menemani perjalanan selama pendakian serta pesona Kawah Ratu yang selalu melepas penat selama pendakian.

Sisi mistis begitu kental ketika mendengar Gunung Salak ini disebut, mulai dari burung yang menjadi pemandu ketika pendakian, terdengarnya suara wanita meminta tolong dari bawah tebing bekas tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi  sampai seringnya pendaki dibuat kebingungan ketika proses pendakian, menjadi cerita tersendiri bagi pendaki. Tantangan kondisi alam yang cepat berubah menjadikan gunung ini butuh persiapan yang matang, maka tak heran jika banyak kejadian yang terjadi mulai dari korban meninggal akibat hipotermia sampai dengan orang yang hilang, kendati demikian gunung ini tak pernah sepi peminat untuk didaki.

Baca juga  Spot Terbaik Nikmati Gunung Salak, BTM Dikunjungi 1 Juta Orang Per Bulan

“Gunungnya sih tidak terlalu tinggi kalau diukur melalui perbandingan ketinggian dengan Gunung Gede, tapi tracknya yang bikin kangen karena menguras tenaga juga mental selama pendakian, “ ujar Kamal (25) Anggota Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Pakuan ketika ditanya bagaimana kesan pendakian selama mendaki Gunung Salak.

Untuk menikmati keindahan juga pesona gunung ini dibutuhkan persiapan alat yang memadai juga kesiapan fisik yang prima agar kegiatan pendakian aman dan nyaman juga meminimalisir kecelakaan dan korban dari kegiatan pendakian. [] Refardi Sumantri

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top