Kab. Bogor

Kualitas Air Sungai Ciliwung Labil, Warga Tuduh Bendungan Ciawi Penyebabnya

BOGOR-KITA.com, MEGAMENDUNG -Kualitas air sungai Ciliwung kerap berubah-ubah atau labil. Air yang tadinya jernih bisa dengan tiba-tiba berubah coklat penuh lumpur.

Kondisi ini sering terjadi hingga banyak warga di sekitar aliran Irigasi Cibalok Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi mengeluh karena menggangu ternak ikan warga hingga kebutuhan air yang bersumber dari sungai Ciliwung.

Firdan salah satu warga Desa Pandansari yang rumahnya memiliki kolam ikan merasa dirugikan dengan kualitas air sungai Ciliwung yang berubah-ubah,”Kadang jernih, dan seketika bisa coklat pekat penuh lumpur,” ujarnya Senin (18/8/2025).

Menurutnya, kualitas air sungai Ciliwung yang berubah-ubah tak lain akibat aktivitas Bendungan Ciawi yang melakukan pengurasan atau membersihkan lumpur yang ada di pintu Bendungan.

Baca juga  Saat Magrib, Motor Warga Leuwiranji Rumpin Raib Digondol Pencuri

“Seharusnya kalau mau melakukannya pembersih di Bendungan Ciawi diimbau dulu atau di sosialisasikan agar warga bisa mengantisipasi perubahan kualitas air sungai Ciliwung ini,” ungkapnya.

Sehingga, masyarakat yang membutuhkan air dari sungai Ciliwung tidak kaget dan sudah bersiap.

Sementara, Kepala Satuan Operasi UPB Ciawi Prahasdipta Bayu Adhi Koesoemo membantah kualitas air sungai Ciliwung yang berubah dalam beberapa hari ini akibat pengurasan di Bendungan Ciawi.

Menurutnya, perubahan kualitas air sungai Ciliwung terjadi karena kondisi air di hulu Ciliwung sendiri. Saat ini aktivitas di Bendungan Ciawi hanya sebatas membersihkan sampah saja bukan pengurasan.

“Bahwa dalam beberapa hari ini Bendungan Ciawi masih melakukan bersih-bersih sampah di lokasi atas serta mempersiapkan intalasi peralatan. Jadi kita belum melakukan pengurasan,” kata Prahasdipa Bayu saat dihubungi wartawan belum lama ini.

Baca juga  Bendungan Kering Ciawi dan Sukamahi Rampung 2021

Ia menjelaskan, pengurasan bendungan akan dilakukan setelah terjadi banjir besar seperti bulan Maret lalu,”Dan Juli nya langsung kita kuras, pada saat pengurasan sampah dan lumpur yang dibawa luar biasa banyak,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, proses pengurusan harus melewati tahapan-tahapan. Tahapan pertama, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane memberikan surat ke Pemda Bogor bahwa akan dilakukan pengurasan.

“Jadi pengurasan itu ada tahapannya, setelah mengirim surat ke Pemda Bogor, baru dari kami di UPB berkirim surat ke desa-desa atau kelurahan,” beber dia.

Selain bersurat, tim dari UPB Bendungan Ciawi juga akan melakukan penyisiran ke wilayah-wilayah aliran sungai untuk mensosialisasikan kepada warga yang ada sekitar sungai ataupun irigasi bahwa akan ada pengurasan.

Baca juga  Pemdes Cipayung Portal Jalan ke Proyek Bendungan Ciawi

Ia menambahkan, proses pengurusan tidak sembarangan dilakukan, ada tahapan-tahapan yang harus dilewati,”Kami tidak langsung begitu saja untuk menguras bendungan, karena kami paham akan dampaknya,” tambahnya.

“Dan sampai saat ini setelah bulan Maret lalu belum ada pengurasan lagi,” tandasnya. Danu

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top