Komisi D DPRD Depok Cermati Masalah Ketenagakerjaan dan Kesehatan
BOGOR-KITA.com, DEPOK – Komisi D DPRD Kota Depok mencermati masalah ketenagakerjaan dan kesehatan dalam agenda kerja komisi ini untuk masa sidang ke II.
Dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Depok TM Yusufsyah Putra, Selasa (10/5/2022), Ketua Komisi D Supriatni S.Ag, MM mengatakan dunia kerja saat ini membutuhkan pekerja yang memiliki kemampuan
mengintegrasikan teknologi ke dalam berbagai bentuk layanan yang diberikan.
Keahlian tersebut tentu akan memberikan nilai tambah, tidak hanya dapat mengoptimalkan manfaat yang diterima
masyarakat, tapi juga meningkatkan produktivitas, efisiensi dan tingkat kepercayaan masyarakat.
“Hal lain yang perlu untuk menjadi perhatian kita semua dalam bidang ketenagakerjaan adalah evaluasi terhadap peraturan- peraturan yang ada di Kota Depok,” ujarnya.
Dalam ruang lingkup penyelenggaraan ketenagakerjaan, tuturnya, perlu untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Hal ini sebagai konsekuensi dari terbitnya Undang-undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja yang mempengaruhi seluruh aspek pelayanan termasuk dalam hal ini bidang ketenagakerjaan.
Di bidang pembangunan kesehatan, ujarnya, Komisi D akan mencermati upaya tersebut, terlebih dalam meningkatakan layanan kesehatan.
Komisi D DPRD Kota Depok akan memfokuskan pada program layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Untuk menciptakan ekosistem JKN yang sehat dan berkelanjutan, tuturnya, Pemerintah telah menerbitkan
Perpres No 64 Tahun 2020, di mana salah satu substansinya adalah keterlibatan dari Pemerintah Daerah dalam hal penganggaran kontribusi iuran bagi penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI JK) yang disesuaikan dengan kemapuan fiskalnya. Untuk tercapainya program tersebut, Pemerintah Kota Depok harus segera melakukan koordinasi dan sinkronisasi data kepesertaan PBI JK dengan BPJS Kesehatan, hal tersebut dilakukan untuk penganggaran kontribusi iuran tersebut agar manajemen keuangan daerah dapat berjalan dengan baik.
Program selanjutnya adalah mengkolaborasi bidang kesehatan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bisa mendorong melakukan inovasi teknologi dalam layanan kesehatan.
Dalam perbaikan kualitas dan peningkatan kecepatan layanan kesehatan terobosan-terobosan baru di bidang medis sangat dinantikan untuk segera keluar dari pandemi.
“Terobosan-terobosan ini jugalah yang akan memperkuat optimisme untuk segera keluar dari kontraksi ekonomi,” ujarnya. [] Hari