Laporan Utama

Kementerian Lingkungan Hidup Mulai Verifikasi Lahan Pembangunan PSEL di Sejumlah Daerah

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup / Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) mulai melakukan verifikasi lahan dibeberapan daerah untuk dijadikan lokasi Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL).

Hal ini dilakukan sebagai tindaklanjut arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan sampah nasional pada tahun 2029.

Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol menjelaskan bersama sejumlah kementerian dalam beberapa hari ini telah melakukan verifikasi lokasi pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) dibeberapa Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS).

“Kegiatan verifikasi ini melibatkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta Kementerian Lingkungan Hidup” kata Hanif Faisol, Minggu (5/10/2025).

Baca juga  Polsek Sukaraja Bekuk Tiga Penjudi Ketangkasan

Verifikasi terhadap lokasi-lokasi TPAS ini sebagai langkah tindak lanjut dari rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang digelar pada 2 Oktober 2025, sekaligus bentuk implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang percepatan Pengelolaan Sampah Nasional.

“Dalam beberapa hari ini team KLH sudah melakukan verifikasi di TPAS Galuga, Burangkeng, Sumur Batu dan juga Bantargebang,” ungkapnya.

Hal ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa persoalan sampah harus dapat diselesaikan pada tahun 2029.

“Bersama beberapa kementerian dan juga PN, KLH telah melakukan verifikasi lokasi yang potensial untuk pembangunan PSEL. Pembangunan PSEL ini sebagai salah satu penyelesaian cepat utk sampah diperkotaan dgn timbulan sampah lebih dari 1.000 ton per hari” ungkapnya

Baca juga  Bima Arya Pimpin Apel Sinergitas Tiga Pilar, Perketat Pengawasan PPKM Berbasis Mikro

Menurut Hanif, Bogor dengan TPAS Galuga sudah menyiapkan 5 hektar lahan begitupun Kota dan Kabupaten Bekasi sudah kita verifikasi meskipun ada beberapa hal yang harus dituntaskan terlebih dahulu.

“Kami sudah meninjau langsung kemasing masing daerah, dan sudah menyiapkan lahan seluas lima hektare. Dan hasil verifikasi kami juga menemukan potensi sumber air yang cukup dekat dengan lokasi. Namun tentu perlu dilakukan perhitungan terkait debit air dan kelayakannya,” jelasnya.

Selain kesiapan lahan, Hanif Faisol juga menyoroti volume timbulan sampah yang ada.

“Untuk pasokan sampahnya TPAS Galuga, Burangkeng dan TPAS Sumur Batu setiap hari sudah memenuhi persyaratan yakni mencapai 1.000 – 1.500 ton per hari, bahkan Bantargebang 7.000 ton lebih perharinya,” jelasnya.

Baca juga  Jokowi Dalam Rakornas di SICC: Investasi Harus Melibatkan UMKM

Hanif menambahkan, saat ini KLH sedang melakukan verifikasi terhadap seluruh data yang sudah disampaikan masing-masing Pemerintah Daerah untuk ditindaklanjuti segera.

“Tak hanya TPAS di Jabodetabek, dalam beberapa hari kedepan, team verifikasi akan melanjutkan turun kelapangan kewilayah Medan, Bali dan juga Semarang,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top