BOGOR-KITA.com – Siapa yang menyangka jika lembaran kertas dengan beraneka bentuk pola khas Indonesia dengan bahan dasar kain batik itu merupakan karya lokal sejumlah anak muda asal Bogor. Belum banyak pula publik yang mengetahui kerajinan limbah batik dan kertas hasil kreatifitas dan ketekunan mereka ini telah melanglang buana menembus mancanegara.
Adalah sekelompok anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna Lubuk Sipatahunan Kelurahan Sempur, Bogor Tengah, para penggagas sekaligus perintis kerajinan limbah batik dan kertas tersebut. Sejak dekade 80-an sampai bertahan sampai saat ini, bukanlah sesuatu yang mudah mereka lakoni. Persoalan modal hingga pemasarannya pun, semua mereka garap sendiri tanpa bantuan pihak mana pun, termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Beragam motif khas Indonesia seperti sejumlah tokoh pewayangan, petani, hingga figur pedagang pikulan keliling, tampak apik mereka hasilkan. Dimana proses pembuatan kerajinan limbah batik dan kertas itu sangat memerlukan konsentrasi tinggi, jiwa seni, dan tentunya ketekunan yang luar biasa.
Karena bagaimana tidak, bentuk-bentuk dan motif kerajinan batik tersebut umumnya dibentuk dalam ukuran mini tidak lebih dari sekitar 10 cm. Sebelum dipola dan ditempelkan dengan limbah kain batik, mereka terlebih dulu membuat sketsanya di secarik kertas yang kemudian baru ditempelken kain batiknya untuk kemudian digunting mengikuti pola yang ada.
Ditemui Senin (17/10/2016), di sela kunjungan Wali Kota Bogor Bima Arya di Kelurahan Sempur, Ali sang ketua karang taruna menceritakan, dengan berbagai kendala yang ada mengakibatkan hasil karya dan pemasaran produk mereka itu jalan di tempat. Meskipun selama ini produk mereka itu selalu dapat terjual dengan nominal yang ternyata lumayan untuk hasil gagasan yang mereka katakan “sederhana.”
“Selama ini, biasanya hasil karya kita ini dijual kepada para turis mancanegara pengunjung Kebun Raya Bogor atau tamu-tamu hotel dari luar daerah. Yang menjualnya pun, ya kita-kita juga. Untuk harga juga pastinya kita bedakan antara harga ke turis dan pembeli dari kita (Indonesia atau lokal),” terang Ali.
Di tempat yang sama, Adam, Sekretaris Karang Taruna Lubuk Sipatahunan menambahkan, biasanya kerajinan limbah batik yang serupa seperti dengan kartu pos itu mereka jual per pak isi 20 lembar yang masing-masing terbagi dalam lima kemasan plastik biasa. Untuk harga per pak itu, biasa mereka jual seharga Rp 50 ribu untuk wisatawan nusantara. Sementara untuk turis mancanegara, mereka bisa menjualnya hingga jutaan rupiah.
Tetapi, lanjutnya, untuk pemasaran atau penjualannya, ia mengatakan selain dijajakan langsung kepada para calon pembeli, karya yang mereka buat itu berdasarkan pesanan. “Seperti pernah beberapa kali ada yang memesan gambar limbah batik kita ini dengan ukuran yang besar dan menggunakan bingkai. Ini tentu harganya sangat berbeda dengan kerajinan limbah batik ukuran post card. Untuk yang seperti ini kisaran harganya mulai dari Rp 400 ribuan sampai jutaan,” papar Adam.
Anda tertarik untuk membeli produk ekonomi kreatif asli hasil karya Karang Taruna Lubuk Sipatahunan ini? Silahkan, Anda bisa mendatangi sekretariat mereka di Kelurahan Sempur atau berkunjung langsung ke saung yang sekaligus workshop mereka di RT 03/06 Kelurahan Sempur tepat di seberang Lapangan Sempur. [] Admin