Kab. Bogor

Ini Upaya Kabupaten Bogor Putus Rantai Kemiskinan

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, Farid Maruf, menegaskan bahwa data warga miskin di wilayahnya akan terus diperbarui melalui evaluasi dan verifikasi berkala. Langkah ini dilakukan untuk memastikan penanganan kemiskinan berjalan tepat sasaran.

Saat ini, Dinsos membagi tingkat kesejahteraan masyarakat ke dalam 10 desil. Desil 1–2 dikategorikan sebagai miskin ekstrem, Desil 3 sebagai miskin, Desil 4–5 sebagai rentan miskin, dan Desil 6–10 sebagai kelompok sejahtera.

Farid menjelaskan bahwa penanganan kemiskinan tidak bisa hanya berfokus pada angka, melainkan pada bagaimana pemerintah hadir memberikan solusi konkret.

“Ada beberapa yang sudah kita siapkan untuk kriteria tertentu seperti yatim, lansia terlantar, disabilitas yang berasal dari keluarga tidak mampu. Ini kita tangani, paling tidak kebutuhan dasar seperti makan dan kesehatan kita fasilitasi. Untuk pendidikan, kita jembatani ke pemangku kepentingannya,” kata Farid, Senin (24/11/2025).

Baca juga  Plt Bupati Iwan: Selama Saya Memimpin Akan Dukung Apapun Kegiatan NU

Pemerintah Kabupaten Bogor juga tengah mengupayakan agar kemiskinan tidak menjadi persoalan turun-temurun. Karena itu, beragam program pemberdayaan digencarkan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat.

“Kita berikan pelatihan, peluang usaha melalui supervisi asesmen, hingga bantuan permodalan agar mereka yang membutuhkan bisa berdaya dan mandiri,” ujarnya.

Farid menyebutkan bahwa anggaran pemberdayaan dapat bersumber dari APBD, APBN, maupun kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki perhatian pada isu sosial.

Dengan berbagai langkah tersebut, ia berharap tidak ada lagi istilah “miskin keturunan” di Kabupaten Bogor.
“Kita putus rantai kemiskinan itu melalui program pemberdayaan dan pemberian modal,” tegasnya. [] Danu

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top