Nasional

Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia Resmi Tandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas

BOGOR-KITA.com, RUSIA – Pada tanggal 21 Desember 2025, sebuah langkah penting dalam hubungan ekonomi internasional Indonesia terjadi. Perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) antara Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) beserta negara-negara anggotanya dengan Republik Indonesia resmi ditandatangani di sela-sela sidang Dewan Ekonomi Eurasia Tertinggi di Saint Petersburg.

Kehadiran Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, dalam pertemuan tersebut menegaskan keterlibatan langsung Jakarta dalam proses finalisasi kesepakatan bersejarah ini.

Indonesia, sebagai negara terpadat keempat di dunia dan ekonomi terbesar di ASEAN, diharapkan dapat membawa perdagangan dengan negara-negara EAEU ke tingkat yang baru secara kualitatif. Pengerjaan perjanjian ini telah dimulai sejak Desember 2022, dan dalam waktu tiga tahun, para pihak berhasil menyusun sebuah dokumen kerja sama yang komprehensif.

Akses Pasar yang Luas dan Pengurangan Tarif Signifikan

Menteri Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia, Andrey Slepnev, mengungkapkan cakupan kesepakatan yang sangat luas. “Sebagai bagian dari rezim perdagangan baru yang sedang dibentuk, pihak Indonesia telah membuka akses preferensial ke 90% rangkaian produk. Konsesi Serikat pekerja mencakup 90,5% dari rangkaian produk mitra,” katanya.

Baca juga  Tanggapan Rektor IPB University terhadap Paket Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka

Dampak langsung yang paling terasa adalah penurunan tarif secara drastis. Andrey Slepnev menetapkan bahwa cakupan ekspor preferensial untuk EAEU dalam hal nilai akan mencakup lebih dari 94% ekspor saat ini. Akibat liberalisasi rezim perdagangan, tarif rata-rata yang diterapkan Indonesia terhadap barang-barang EAEU akan turun lima kali lipat, dari 10,2% menjadi hanya 2%.

Produk-Produk Unggulan yang Mendapat Akses

Kesepakatan ini membuka pintu bagi berbagai produk utama dari kedua belah pihak. Dari EAEU ke Indonesia: Akses preferensial akan diberikan untuk barang-barang pertanian seperti sereal (gandum, millet, rye, oat), rempah-rempah, tepung tertentu, produk roti, daging sapi dan ikan, produk susu (termasuk susu bubuk dan keju), serta air mineral. Dari sektor industri, konsesi mencakup produk metalurgi, produk minyak bumi, batu bara, pupuk, polimer, produk kayu (kayu lapis, furnitur), mesin konstruksi, dan berbagai jenis peralatan.

Baca juga  Jabar Pilot Project Sejuta Putri Brilian Kementerian PPPA

Dari Indonesia ke EAEU: Republik Indonesia akan dapat meningkatkan pasokan berbagai barang konsumsi ke pasar Eurasia, termasuk komponen otomotif, produk elektronik (peralatan rumah tangga), serta pakaian dan alas kaki tertentu.

Nilai Plus Buat Indonesia; Lebih Dari Sekadar Tarif

Andrey Slepnev menekankan bahwa nilai perjanjian ini melampaui sekadar pengurangan tarif. “Efek dari perjanjian tersebut tidak hanya pengurangan tarif. Signifikansinya juga ditentukan oleh seperangkat ketentuan peraturan yang dirancang untuk menghilangkan hambatan perdagangan dan membuatnya lebih mudah dan lebih dapat diprediksi, yang sangat relevan dalam konteks perubahan yang sedang berlangsung dalam perdagangan internasional,” ujarnya.

Ini mencakup penyederhanaan prosedur di bidang standar teknis, norma sanitasi, administrasi kepabeanan, dan aturan untuk menentukan asal barang. Perjanjian juga menetapkan kerangka hukum untuk kerja sama sektoral di bidang-bidang yang menentukan masa depan ekonomi negara peserta.

Baca juga  Testimoni Penulis Novel  "Jokowi Si Tukang Kayu" :  Suhendra "Penyelamat" Jokowi

Prospek Kerja Sama yang Lebih Dalam

Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pertemuan Dewan Ekonomi Eurasia yang diperluas, menyambut baik penandatanganan ini.

“Dokumen serupa akan ditandatangani hari ini antara Masyarakat Ekonomi Eurasia dan Indonesia: Akan membentuk rezim perdagangan bebas untuk lebih dari 90% nomenklatur komoditas dan sekitar 95% perputaran perdagangan timbal balik. Ini membuka prospek yang baik untuk memperdalam interaksi multifaset dari lima negara dengan salah satu ekonomi terbesar dan paling dinamis berkembang di Asia dan di seluruh dunia,” kata Putin dikutip RIA.

Perjanjian perdagangan bebas yang telah ditandatangani selanjutnya akan menjalani prosedur ratifikasi di Indonesia dan di setiap negara anggota EAEU sebelum dapat diberlakukan secara resmi. Langkah ini menandai dimulainya babak baru dalam hubungan ekonomi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan kawasan Eurasia. [] Maulana

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top