Imigran Di Puncak Bogor jadi Pengemis, Ganggu Wisatawan
BOGOR-KITA.com, CISARUA – Warung Kaleng menjadi wilayah paling terkenal di kalangan wisatawan asing khususnya Timur Tengah. Sebab, sejak tahun 90 an kawasan ini kerap dikunjungi turis Timur Tengah untuk mengisi liburannya.
Kawasan yang sejuk dengan panorama yang indah membuat turis Arab ini betah berlama-lama di kampung tersebut.
Maka tak aneh toko-toko di kawasan tersebut diberi merek dengan tulisan Arab sebagai upaya mempermudah konsumen dari Timur Tengah.
Selain wisatawan Timur Tengah, imigran pun kerap memenuhi kawasan tersebut. Hanya saja, mereka datang ke wilayah itu bukan untuk liburan melainkan imigran pencari suaka.
Akibat imigran tersebut, kenyamanan wisatawan sempat terganggu karena ulah imigran yang suka minta-minta dari mulai minta makanan hingga uang.
Salah satu petugas keamanan di salah satu tempat penukaran uang, Muklis mengatakan, banyak wisatawan Arab Saudi terganggu dengan ulah para imigran yang ada di wilayah itu.
“Harusnya imigrasi bertindak agar mereka ditertibkan, karena saya khawatir nanti bakal ada protes dari warga sekitar karena sudah dianggap menggangu wisatawan,” ujar Muklis kepada para wartawan, Kamis (4/1/2024).
Petugas keamanan ini mengungkapkan bahwa ia pernah menghadapi situasi konfrontatif dengan seorang imigran yang mengaku berasal dari Syria.
“Sudah sering terjadi, terakhir dua hari yang lalu, seorang mengaku dari Syria. Saya mencoba menjelaskan, tapi sulit hingga akhirnya hampir terjadi keributan,” katanya.
Meskipun imigran sering meminta-minta kepada turis, petugas keamanan mengklaim bahwa mereka tidak mengganggu warga setempat karena kendala bahasa.
Ia berharap agar instansi terkait dapat mengintensifkan penertiban terhadap imigran yang cenderung mengganggu ketertiban di kawasan Puncak Bogor.
“Diperlukan penertiban yang lebih ketat dari pihak berwenang terkait. Jumlah imigran di Puncak mencapai ribuan, sulit membedakan yang legal dan ilegal,” tandasnya. [] Danu