Himpunan Alumni IPB University Ajarkan Mahasiswa Bagaimana Jadi Politisi Cerdas
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Mahasiswa dan fresh graduate dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia ikuti Mentoring Leader Himpunan Alumni (HA) IPB University, Sabtu (26/6/2021). Mentoring kali ini membahas mengenai cara menjadi politisi bagi generasi milenial dengan menghadirkan birokrat, politisi, dan akademisi.
Dalam sambutannya, Ketua Bidang Penguatan Jaringan dan Eksistensi Alumni HA IPB University, Dudi S Hendrawan mengatakan bahwa tema politik dan milenial merupakan sebuah terobosan kegiatan yang dapat mendorong generasi milenial menjadi melek politik. “Politik bukan hanya jadi panggung saja melainkan menjadi area berkhidmat agar dapat memberikan keberkahan bagi bangsa kita,” ujarnya.
Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan (Polhuhankam) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/PPN/Bappenas, Dr Slamet Soedarsono menyebutkan dalam statistik, milenial menempati posisi yang strategis dan penting yaitu sebesar 25,87 persen populasi. Sesuai dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), no one left behind, maka semua pihak termasuk milenial harus terlibat secara inklusif dalam pengambilan keputusan.
“Ciri khas milenial yaitu sangat kritis karena ditunjang pendidikan yang baik, akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbuka luas, serta menempatkan argumen di atas sentimen. Ini yang menyebabkan milenial sangat potensial untuk menjadi agen perubahan. Permasalahannya yaitu minat milenial untuk masuk ke dunia politik sangat rendah. Maka menjadi tantangan kita untuk meningkatkan keterwakilan milenial dalam politik serta menghapus stigma politik itu kotor dan berbiaya tinggi,” ujar alumnus IPB University ini.
Inspirator Sukses Mulia, Pembina Mentoring Leader HA IPB University, Jamil Azzaini juga hadir dan menyebutkan bahwa politik memainkan peranan yang sangat penting untuk berbagai keputusan-keputusan penting. Oleh karena itu, politik perlu dimainkan oleh orang-orang yang baik.
“Saya mendukung acara ini agar muncul politisi-politisi muda yang kelak mengambil keputusan yang menentukan arah negeri ini sehingga Indonesia ke depan jauh lebih baik. Saya yakin masa depan Indonesia terletak pada Anda yang masih muda, para milenial,” imbuh alumnus IPB University ini.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor sekaligus alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Atang Trisnanto mengatakan saat ini terdapat tantangan mengatasi dampak dari Pandemi COVID-19. Kunci keberhasilan pembangunan yaitu terletak pada kepala daerah yang visioner dan inovatif yang memiliki kepemimpinan untuk membangun daerahnya lebih baik lagi.
Menurutnya, banyak sekali daerah yang bisa digarap oleh anak muda dan salah satunya melalui kepemimpinan dan politik. Sektor pertanian merupakan sebuah tantangan ke depan karena banyak daerah yang mengandalkan sektor agraris sebagai sektor pendorong ekonominya. Anak muda mendominasi struktur demografi Indonesia dan banyak sekali kisah sukses anak muda. Namun anak muda hari ini sedikit sekali yang mau terjun ke politik. Padahal politik adalah salah satu kunci yang menentukan masa depan.
“Stigma politik kotor dan korup merupakan realitas dunia politik saat ini namun banyak peluang yang bisa kita lakukan untuk melawan hal itu. Peluang milenial dalam politik yaitu untuk regenerasi kepemimpinan karena milenial memiliki skill, inovasi, semangat dan vitalitas yang tidak dimiliki orang tua. Pilih partai politik yang memiliki ide dan visi yang sejalan dengan minat milenial. Jika tidak memasuki partai politik maka masuklah ke masyarakat untuk bisa memberikan akses dan program-program yang bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu juga dibutuhkan skill organisasi dan kepemimpinan sebagai bekal untuk terjun ke dunia politik,” jelasnya.
Alumnus Fakultas Peternakan IPB University yang kini menjadi Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Audy Joinaldy juga mengatakan bahwa pendidikan politik untuk anak muda dirasakan kurang sehingga muncul berbagai stigma bahwa politik itu kotor. Oleh karena itu pendidikan politik itu penting untuk meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat, partisipasi politik, dan membangun karakter bangsa.
“Dalam sejarah, tercatat bahwa pemuda memainkan peranan penting dalam pergerakan politik nasional. Partisipasi milenial dalam politik sangat penting karena pemuda adalah agen perubahan,” tuturnya.
Sementara itu, Dosen Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Dr Hendri Satrio mengatakan “Milenial mendominasi populasi Indonesia. Hasil penelitian di seratus negara menyimpulkan bahwa pemimpin yang akan mereka pilih adalah pemimpin yang jujur. Hasil survei dan focus group discussion terhadap anak muda mengenai kriteria pemimpin dunia yaitu seorang pemimpin harus jujur. Sedangkan hasil yang berbeda ditunjukan oleh kelompok yang lebih tua, dimana kejujuran bukan kriteria yang utama melainkan kriteria dekat dengan rakyat. Hal ini menunjukan bahwa milenial memiliki karakteristik jujur.” [] Hari