Eksplorasi Warna Alam: KKN-T IPB 2023 Gelar Pelatihan Seni Eco Printing di Bojong Jengkol
BOGOR-KITA.com, CIAMPEA – Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi IPB University (KKN-T Inovasi IPB University) mengadakan program pelatihan pembuatan kerajinan kain berbahan alami dengan metode cetak yang dikenal dengan nama eco printing kepada ibu-ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (9/7/2023).
Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University yang tergabung dalam kelompok ini di antaranya A. Naufal Rizad Mangunrawa, Alifa Rafidah Fitri, Cahya Anisa Larasati, Ferdinan Manik, Melli Tiani, Mulia, dan Salma Alifiah Zuna.
Menurut Irianingsih (2018), ecoprint adalah salah satu metode pengolahan kain dengan memanfaatkan berbagai tumbuhan yang bisa mengeluarkan warna-warna alaminya. Keunikan ecoprint berasal dari warna yang muncul dan bentuk dari jejak daun atau bunga yang dicetak yang tidak bisa diprediksi hasilnya meskipun sudah diatur sedemikian rupa.
Ketua pelaksana program, Cahya Anisa Larasati, mengatakan bahwa ecoprint dipilih untuk dikenalkan kepada masyarakat karena Desa Bojong Jengkol tergolong desa yang cukup asri dengan berbagai variasi tumbuhan di sekitarnya. Teknik percetakan ecoprint, khususnya melalui metode eco-pounding pun terbilang mudah untuk dipelajari oleh masyarakat desa. Namun, hingga program ini dijalankan, daerah ini belum mengenal dan mengetahui mengenai ecoprint.
“Program pelatihan percetakan kain ecoprint di Desa Bojong Jengkol dipilih karena kami melihat potensi desa dengan berbagai tumbuhan alamnya. Selain itu, ecoprint juga mudah untuk dipelajari dan tidak membutuhkan alat dan bahan yang sulit. Pemberdayaan masyarakat desa dengan dimulai melalui lembaga desa, seperti ibu PKK, menjadi potensi agar terjadi keberlanjutan dalam program ini sehingga bisa tercipta ide usaha bernilai jual tinggi bagi desa itu sendiri,” kata Cahya dalam rilis diterima Senin (14/8/2023).
Dalam kegiatan pelatihan dan demonstrasi bersama pembuatan batik Ecoprint dengan teknik Eco–pounding ini dihadiri oleh 12 ibu-ibu PKK Desa Bojong Jengkol. Ibu-ibu PKK nantinya akan dibagi kedalam 4 kelompok dengan masing-masing berisi 3 orang. Mahasiswa selaku panitia penyelenggara sebelumnya telah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, mulai dari kain katun, plastik cor, daun alami, tawas hingga alat penekan dari klahar atau batu.
Sebelum memulai kegiatan, mahasiswa memberikan sedikit pemaparan materi mengenai alat dan bahan, teknik, langkah-langkah serta manfaat mengenai dari kegiatan ini.
“Dalam pembuatan batik teknik Eco–pounding ini bisa dilakukan dengan merendam kain terlebih dahulu pada larutan tawas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk menghasilkan warna daun yang kontras. Tetapi hal itu hanya bersifat opsional,” ujar Cahya.
“Selanjutnya kain katun akan dibentangkan pada plastik cor sebagai alas. Letakkan daun menyesuaikan pola batik yang diinginkan dan press atau tekan secara perlahan menggunakan alat penekan. Daun akan mengeluarkan pigmen warna yang akan menempel pada kain menyesuaikan pola daun. Setelah pola dibuat, selanjutnya perlahan membasahi pola dengan air larutan tawas dan dijemur hingga kering, ” lanjut Cahya
Dengan pola unik yang dihasilkan pada teknik ini, diharapkan dapat mengembangkan kreativitas masyarakat Desa Bojong Jengkol sehingga dapat menciptakan berbagai produk pengembangan lebih lanjut yang dapat membuka peluang bisnis dan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat sekitar Desa Bojong Jengkol.
Ketua PKK Desa Bojong Jengkol, Ibu Ochi yang ikut serta dalam kegiatan ini juga mengapresiasi kegiatan program edukasi dan pelatihan eco printing ini. Beliau berharap melalui pengenalan program ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan potensi ekonomi lokal di Desa Bojong Jengkol.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi kegiatan berkelanjutan bagi Ibu-ibu Desa Bojong Jengkol dikala waktu senggang, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan. ”