Dishub Bogor Perketat Penjagaan di Jembatan Leuwiranji
BOGOR-KITA.com, GUNUNGSINDUR – Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor berjanji akan memberi tindakan tegas bagi kendaraan angkutan tambang dengan muatan melebihi 8 ton jika tetap melintasi Jembatan Leuwiranji.
Tindakan tegas tersebut diberlakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan fatal dikarenakan konstruksi Jembatan Leuwiranji sudah rusak dan tidak layak dilalui kendaraan muatan di atas 8 ton.
Hal tersebut ditegaskan Dadang Kosasih Kepala Bidang Lalu Lintas (Kabid Lalin) Dishub Kabupaten Bogor saat meninjau langsung Jembatan Leuwiranji yang berada di perbatasan antara Kecamatan Rumpin dan Kecamatan Gunungsindur.
“Guna memperketat penjagaan serta pengawasan di lapangan, saat ini atas kebijakan Bupati Bogor petugas Dishub telah ditambah jumlahnya dan dibantu relawan Sahabat Dishub,” ucap Dadang Kosasih, Selasa (2/9/2025).
Ia menjelaskan, optimalisasi penjagaan dilakukan dengan membagi petugas di 3 (tiga) titik lokasi penyekatan yaitu di Simpang Huluwarang, Simpang Asem Cicangkal dan di Jembatan Leuwiranji.
“Jadi mulai hari ini, 2 September 2025 saya tegaskan tidak boleh ada lagi truk angkutan tambang muatan diatas 8 ton melintasi Jembatan Leuwiranji. Jika masih bandel, kami akan tindak tegas tanpa toleransi apapun,” tandasnya.
Seperti diketahui, Dinas PUPR telah mengeluarkan rekomendasi bahwa Jembatan Leuwiranji sudah tidak layak dilalui kendaraan muatan di atas 8 ton karena konstruksi sudah rusak berat.
Dadang Kosasih menambahkan, saat ini selain ada 3 petugas Dishub, adapula 20 anggota Sahabat Dishub yang akan ikut membantu penyekatan dan penjagaan di tiga lokasi agar truk angkutan tambang tidak melintasi Jembatan Leuwiranji.
“Untuk jalur alternatif truk tronton kita arahkan melalui jalan Lebakwangi ke arah Parungpanjang. Sedangkan untuk mobil umum, truk diesel dan sepeda motor masih bisa melintasi Jembatan Leuwiranji,” tandas Hengki sapaannya. [] Fahry
