BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Program inovasi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor mendapat pujian.
Hal itu diketahui dari webinar yang diselenggararakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), bertajuk Perspektif Daerah dan Pusat dalam Penanggulangan COVID-19: Evaluasi dan Efektivitas, Senin (11/5/2020), dimulai pukul 10.00 dan berakhir pukul 12.00 WIB.
Selain Ade Yasin, webinar menampilkan tiga pembicara lain, yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dan Dirjen Otda Kemendagri 2010-2014 yang juga Guru Besar IPDN, Prof Dr Djoehermansyah Djohan.
Ade Yasin megemukakan, program inovasi bansos itu tekait dengan cadangan pangan bagi warga yang terdampak covid-19.
Dikatakan, Pemkab Bogor mendorong gerakan gotong royong khususnya terkait cadangan pangan di masa pandemi dalam hal ini beras.
Caranya, Pemkab Bogor memberikan pancingan. Jika desa berhasil mengumpulkan beras 10 kilogram beras untuk terdampak covid-19, maka Pemkab Bogor akan menambahkannya 10 kliogram. Jika desa berhasil mengumpulkan 50 kilogram, Pemkab Bogor menambahkan 50 kilogram, jika terkumpul 100 kilogram, Pemkab Bogor menambahkannya 100 kilogram, dan seterusnya.
“Gerakan gotong royong ini sudah berjalan. Setiap orang terdampak covid-19 bisa mengambil beras itu,” kata Ade Yasin.
Dirjen Otda Kemendagri 2010-2014 yang juga Guru Besar IPDN, Prof Dr Djohermansyah Djohan berkali-kali menyebut program inovasi bansos ala Pemkab Bogor tersebut. “Itu bagus sekali,” kata Djohermansyah Djohan.
Djohermansyah Djohan mengatakan, pemerintah pusat seharusnya memberikan insentif bagi daerah yang memiliki program inovatif seperti itu. [] Admin