Diperintah Bima Arya, Disdik Kota Bogor Jamin Pendidikan Zulfan dan Zahira
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor Sabtu (24/7/2021) mengunjungi kediaman Zulfan dan Zahira warga di Jalan Abesin, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah untuk meberikan paket sembako.
Keduanya baru saja kehilangan ibunda tercinta sebagai tulang punggung keluarga.
Saat kunjungan itu, Bima Arya menelepon dan meminta Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor untuk mengawal pendidikan Zulfan dan Zahira.
Menanggapi hal itu, Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi mengatakan, sesuai arahan Wali Kota Bogor Bima Arya, Disdik Kota Bogor akan menjamin sekolah dari Zulfan dan Zahira. Zulfan naik kelas IX, kemudian adiknya baru masuk ke kelas VII SMP.
“Saat ini Zulfan kelas 9 di SMP Negeri 2 Kota Bogor, pemerintah menanggung semua urusan sekolahnya. Seragam, buku atau kemungkinan pulsa yang akan ditanggung oleh Disdik Kota Bogor. Kalau waktunya jam makan, ya makannya di sekolah ditanggung juga,” ungkap Hanafi, Senin (26/7/2021).
Dua-duanya ditanggung oleh Pemkot Bogor, jangan sampai sekolah terganggu dengan ketiadaan biaya, baik pulsa atau kuota, seragam maupun buku.
“Saya yakin sekolah juga ada dana infak, teman-teman di sekolah menginfakkan dikumpulkan, ada juga donatur orang tua. Ini untuk membantu murid yang kurang mampu. Untuk masuk SMA nanti dikawal, entah melalui jalur Afirmasi ataupun jalur zonasi, tergantung nanti,” terangnya.
Hanafi menjelaskan, pihaknya akan mengkoordinasikan dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) provinsi Jawa Barat, karena SMA kewenangan mereka. Tapi yang utama mereka tetap sekolah, jangan sampai karena kondisi sulit mereka tidak bisa bersekolah. Tapi ini tidak bisa hanya oleh sekolah dan pemerintah, kepedulian warga dan masyarakat.
“Sekitar Abesin mudah-mudahan bisa banyak membantu mereka. Diharapkan mereka berprestasi dan mendapatkan beasiswa di tingkat yang lebih tinggi. Prestasi belum terpantau, tetapi yang jelas Zulfan sudah naik kelas, nilainya nanti dilihat. Yang terpenting saat ini sekolah, jangan sampai kondisi orang tua yang tidak ada anak ini putus sekolah. Mereka masih usia sekolah, jangan sampai mereka berhenti sekolah karena bekerja memenuhi kebutuhan ekonomi,” jelasnya.
Hanafi membeberkan, sebelum adanya kunjungan Wali Kota Bogor, sekolah sudah memantau. Bahkan sekolah mencari tahu orang tua laki-lakinya.
“Paling tidak mengetahui kondisi anaknya yang ditinggalkan. Semua kebutuhan sekolah ditanggung Disdik Kota Bogor,” pungkasnya. [] Ricky