Kota Bogor

Diduga Belum Dibayar, Pembangunan Jembatan di Muarasari Ditinggal Pekerja

Jembatan penghubung RW07 dan RW 02 di Gang Warung Pala, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pembangunan Jembatan penghubung RW07 dan RW 02 di Gang Warung Pala, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan diduga bermasalah.

Informasi yang diperoleh, pembangunan jembatan tersebut mengalami keterlambatan, karena pekerja sempat tidak terbayar hingga mereka mengundurkan diri dari proyek.

Diketahui, pembangunan yang mulai dikerjakan pada awal Mei 2023 karena terjadinya bencana alam pada bulan Februari 2023 yang memutus jembatan.

Dengan demikian, masyarakat mempertanyakan keterlambatan pembayaran pembangunan Jembatan Warung Pala tersebut.

Bahkan, ada juga informasi dimana saat para pekerja disana telah berhenti. Lalu, ada kabar jika Wali Kota Bogor Bima Arya, akan melihat atau sidak lokasi.

Kemudian, di lokasi pembangunan mendadak berkumpul orang-orang yang mirip pekerja bangunan, padahal mereka diduga diseting agar saat wali kota datang terlihat seperti ada aktivitas. Tetapi, wali kota tidak jadi datang ke lokasi.

Baca juga  Kemenko PMK Tingkatkan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja Kota Bogor

Ketua RW02 Muarasari, Suherman membenarkan, ada beberapa warganya yang bekerja di proyek pembangunan jembatan tersebut dan mengalami keterlambatan pembayaran.

“Ada warga saya yang ikut kerja di situ, beberapa waktu kemarin memang terlambat dibayarnya,” ucap Suherman, Minggu (28/5/2023).

Sementara, Lurah Muarasari, Mugi Mulyawan mengaku belum pernah bertemu dengan pemilik proyek pembangunan jembatan tersebut sebelumnya. Bahkan kata Mugi, jika pihak kontraktor tidak kooperatif sejak awal proses pengerjaan.

“Jadi mereka (kontraktor) entah merasa dekat dengan orang dinas atau apa, sehingga kami dari pihak kelurahan serta yang ada di wilayah tidak dianggap,” kata Mugi, saat dikonfirmasi.

Ia menuturkan, saat ada rencana kunjungan sidak Wali Kota Bogor, Bima Arya pada Kamis lalu, pegawai dan ‘bos’ kontraktor mendadak hadir.

Baca juga  Minaqu Home Nature Bogor Ekspor 15 Juta Tanaman Hias ke 6 Negara

“Dari pertama, baru ketemu sama kontraktor dan pegawainya ada. Itu juga mungkin karena ada info pak wali mau sidak,” ujarnya.

Mugi mengatakan, pengerjaan yang sudah hampir memakan waktu satu bulan itu baru melakukan proses penggalian pondasi saja.

“Sempat saya tanya kendalanya waktu itu, kenapa sekarang baru sampai penggalian. Untuk detailnya saya belum tahu pasti, sebab plang nilai kontraknya saja belum dipasang hingga sekarang,” tandasnya.

Sebelumnya, Jembatan di Gang Pala Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan ambruk pada Senin (27/2/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Jembatan yang menghubungkan RW07 dan RW02 Kampung Anyar itu terputus sehingga tidak bisa diakses oleh warga.

Lurah Muarasari Mugi Mulyawan saat itu mengatakan, jembatan penghubung antar wilayah RW07 dengan RW02 ini merupakan akses aktif yang banyak dilewati oleh warga maupun pengendara mobil dan motor.

Baca juga  Lambatnya Pengerjaan Jembatan di Muarasari, Atty Somaddikarya: Kegagalan Pembangunan di Akhir Tahun

Namun jembatan tersebut memang sudah lama tidak diperuntukkan dilintasi mobil, lantaran bagian bawahnya dikhawatirkan tidak mampu menahan beban berat akibat longsor.

“Sebenarnya jembatan ini sudah lama ditutup untuk kendaraan roda empat, karena bencana terdahulu, sempat tergerus longsor juga, jadi hanya dilalui oleh roda dua dan pejalan kaki,” ucap Mugi kepada wartawan.

Menurut Mugi ambruknya jembatan tersebut disebabkan derasnya aliran air Kali Cibalok saat hujan dengan intensitas tinggi.

“Tadi pagi dengan curah hujan cukup tinggi, aliran Kali Cibalok cukup deras menyebabkan jembatan ini ambruk, sehingga akses terputus total,” katanya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top