BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengapresiasi dapur umum di Masjid Al Magfiroh, Perumahan Unitex, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Dedie mengatakan, dapur umum yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat merupakan bukti bahwa warga Kota Bogor peduli terhadap yang membutuhkan.
Dedie pun menyebut dapur umum sangat membantu pemerintah di dalam menanggulangi Covid-19. Oleh karena itu pihaknya akan terus memberikan dukungan.
“Kita dari gugus tugas juga akan memberikan beras kepada DKM Jami Al Maghfiroh untuk menambah logistiknya,” ucap Dedie Jumat (5/6/2020).
Sejauh ini, lanjut Dedie Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah melakukan upaya dalam penanggulangan covid-19, namun dirinya menyadari bahwa pemkot tidak bisa menanggulangi semua.
“Alhamdulillah kita merasa terbantu yang terpenting masyarakat tidak ada yang kelaparan dan kekurangan, jadi warga harus terus meningkatkan solidaritas, gotong royong dan kepedulian sesama,” katanya
Sementara itu, Camat Bogor Selatan, Wawan Sanwani menjelaskan, bahwa dapur umum di area masjid Jami Al Maghfiroh ini merupakan yang pertama di wilayah Bogor Timur, sehingga ini bisa menjadi rujukan untuk masjid-masjid lain yang ada di Bogor Timur.
“Ini bagian dari arahan pak Wali Kota Bogor, di mana masjid bukan hanya dijadikan sarana ibadah, tapi juga sebagai sarana edukasi, sosialiasi termasuk di dalamnya ada lumbung pangan atau dapur umum,” ujarnya.
Selain masjid, lanjut Wawan pihaknya juga akan mendorong tempat-tempat ibadah lainnya, seperti gereja, vihara dan lain sebagainya untuk sama-sama membuka dapur umum tersebut.
“Selain dapur umum kita juga mempunyai program warga untuk warga dimana setiap kepala keluarga yang di katergorikan mampu harus memberikan sumbangannya berupa nasi bungkus untuk warga sekitar yang membutuhkan yang di kumpulkan di setiap RW,” jelasnya.
Ketua DKM Jami Al-Maghfiroh, Kinarto menuturkan, sebetulnya dapur umum ini sudah rutin dilakukan oleh pengurus sebelum adanya covid-19, dan kegiatannya dilakukan setiap satu minggu sekali yaitu di hari jumat.
“Sebelum covid-19, kegiatan ini sudah ada dan kita beri nama warung sodakoh. Biaya pembuatan nasi kotak di dapur umum ini bersumber dari warga dan jamaah yang memang rutin menyalurkan sodakoh. Kita juga memberikan sembako kepada masyarakat yang betul-betul terdampak covid-19,” pungkasnya.[] Ricky