Kota Bogor

Dari Pelajar, Anak-anak hingga Masyarakat lainnya, Bukti Kedekatan Bima dengan Warga

Dari Pelajar, Anak-anak hingga Masyarakat lainnya, Bukti Kedekatan Bima dengan Warga
BOGOR-KITA.com – Gerimis lembut membasahi Kota Bogor pagi ini. Terlihat anak SMK Negeri 4 Bogor berlarian menuju lorong-lorong kelas untuk segera berteduh dari rintikan gerimis. Raut muka mereka penuh antusias, seakan ada yang berbeda pada hari Senin (28/11/2016) di akhir bulan ini. “Itu Pak Wali!”, seru seorang siswa sambil menunjuk ke arah Wali Kota Bogor Bima Arya. Siswa lain refleks menoleh ke arah yang sama.
Hari ini merupakan jadwal Bima Arya untuk menjadi pembina upacara di SMK tersebut. Meskipun sedari tadi gerimis tak juga berhenti, para siswa tetap antusias mengikuti upacara yang dipindah di aula sekolah mereka.
Rintikan air mulai berhenti, disaat yang bersamaan upacara pun usai. Diiringi gemuruh tempuk tangan para siswa, Bima Arya melangkah keluar sekolah menuju mobil yang sudah siap mengantarkannya ke kelurahan Sindangsari. Setiap Senin, Wali Kota Bima Arya di jadwalkan untuk berkantor di kelurahan, yang dilanjutkan acara dialog langsung bersama warga. Kali ini tiba giliran Kelurahan Sindangsari yang dikunjungi Bima.
Mobil pun perlahan pergi meninggalkan sekolah negeri itu. Lima belas menit perjalanan, Bima tiba di Kelurahan Sindangsari. Tampak perangkat desa beserta Camat menyambut Bima dan langsung mengarahkannya menuju ruang diskusi yang telah disiapkan. Dalam diskusi ini Bima menyampaikan bahwa lurah harus mampu membuat terobosan baru dalam menangani problematika warga. Lurah harus bisa mencari solusi atas laporan warga dengan baik.
“Lurah harus sering melakukan komunikasi dengan warga, karena ide membangun desa itu seringnya muncul dari pemikiran warga,” pinta Bima kepada Lurah Sindangsari. Bima sangat berharap lurah dan warga bisa saling berkolaborasi membangun desa mereka agar terkelola dengan baik.
Diskusi pun ditutup dan diakhiri doa bersama. Di bawah terik matahari, Bima melanjutkan kegiatannya dengan mengunjungi rumah warga Sindangsari. Dengan berdialog bersama warga di sinilah ia bisa mendengarkan secara langsung keluh kesah masyarakat Kota Bogor. Bima pun berjalan dan mendatangi rumah Eis, salah seorang warga Sindangsari. Eis merupakan seorang janda yang dikaruniai lima orang anak. Bima sempat terdiam melihat keadaan keluarga Eis.
Rumah keluarga itu tampak sangat sempit untuk dihuni enam orang anggota keluarga. “Ibu kerjanya apa?” tanya Bima dengan lembut. “Saya setiap hari jadi tukang cuci pak,” jawab Eis yang sedari tadi tak bisa menahan rasa bahagianya karena rumahnya yang dikunjungi Wali Kota. Ibu lima orang anak itu kemudian menceritakan semua permasalahan hidupnya kepada Bima.
Sembari mendengarkan Eis, Bima terlihat sangat akrab sekali memangku Wulan, salah seorang anak Eis yang berumur lima tahun. “Wulan udah pernah ke Kebun Raya belum?” tanya Bima sambil mengajaknya bercanda. “Belum,” jawab gadis kecil itu dengan wajah yang ceria.
Bima berpesan kepada lurah untuk segera merenovasi rumah Eis agar layak huni. Matahari pun semakin menyengat kulit, Bima harus mengunjungi tempat yang lain, Ia pun menyudahi obrolan akrabnya dengan keluarga Eis. “Semoga ini bermanfaat bagi Ibu dan keluarga,” ujar Bima saat memberi bantuan berupa uang tunai kepada Eis. Malam belum lagi datang, tetapi langkah Bima belum berhenti menuju tugas berikutnya. [] Admin

Baca juga  Targetkan Adipura, Bima Minta Pelaku Usaha Maksimalkan RTH
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top