BOGOR-KITA.com, BOGOR – Kematian akibat corona di Amerika Serikat (AS) menembus angka 100.000 orang pada Kamis (28/5/2020) waktu setempat. Total terinfeksi 1,7 juta orang. Tak pelak, Presiden AS Donald Trump dihujani caci maki.
Presiden AS Donald Trump sendiri memberikan empati terhadap korban corona. Dia mengatakan, kematian 100.000 itu sebagai tonggak sangat menyedihkan. “Kami baru saja mencapai tonggak yang sangat menyedihkan dengan kematian pandemi coronavirus mencapai 100.000,” tulis Trump di Twitter, sekitar 16 jam setelah korban tewas melewati ambang batas menurut pelacak Universitas Johns Hopkins.
Di bagian lain Trump mengatakan, “Kepada semua keluarga dan teman-teman mereka yang telah pergi, saya ingin menyampaikan simpati dan cinta saya yang tulus untuk semua yang diwakili oleh orang-orang hebat ini. Tuhan besertamu.”
Empati itu tidak mampu membendung hujan caci maki terhadap dirinya. Trump tetap dicaci maki karena dianggap lebih mementingkan dirinya sendiri daripada menghibur puluhan ribu keluarga Amerika yang hancur karena kehilangan orang-orang yang dicintai.
Trump juga dikritik karena berulang kali menawarkan prediksi yang terlalu optimis tentang jumlah kematian.
Trum juga dikecam karena, pada hari Rabu (27/5/2020) banyak politisi Amerika termasuk calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbagi belasungkawa dan kesedihan atas tonggak sejarah yang suram menyusul 100.000 kematian itu. Namun, Trump berulang kali menulis tweet tentang masalah lain. Antara Rabu malam dan Kamis, Trump memposting lebih dari 40 kali di media sosial, tetapi tidak tentang korban Covid-19.
Politisi Demokrat menilai, Trump tidak peka terhadap besarnya momen itu.
“Pada hari di mana Amerika Serikat mencapai 100.000 kematian dari pandemi Covid-19, Trump berbagi pesan yang menyebut dirinya ‘Presiden terhebat dalam sejarah kita. Kesombongannya memuakkan,” tweet anggota kongres Don Beyer.
Mantan Wakil Presiden Biden, yang akan menantang Trump pada pemilu November mendatang, dengan cepat memenmberikan respon terhadap tonggak sejarah kematian 100.000 itu dengan merilis pesan video kepada para penyintas
“Ada saat-saat dalam sejarah kita yang begitu suram, begitu menyayat hati, sehingga mereka selamanya terpaku di hati kita masing-masing sebagai kesedihan bersama. Hari ini adalah salah satu momen itu, ”kata Biden, Rabu, dilansir dari laman South China Morning Post, publikasi 29 Mei 2020. [] Admin