Regional

Cari Batu Akik, Bocah Tewas di Kali Ciliwung

Cari batu akik, bocah tenggelam di Kali Ciliwung

BOGOR-KITA.com – Batu akik. Saat ini memang sedang banyak digandrungi, dan berkembang menjadi komoditi yang laris manis diperjualbelikan dengan harga bervariasi, mulai dari Rp200 ribu.

Anak-anak mungkin belum tertarik mengenakan batu akik yang menurut tafsir orang tertentu, tidak hanya indah untuk dikenakan di jemari, dan laris manis diperjualbelikan, tetapi juga memiliki nilai, seperti nilai sejarah, bahkan ada yang menafsirkan batu akik sebagai batu yang memiliki jiwa atau roh.

Mungkin karena itu, anak-anak tergerak juga ikut-ikutan mencari batu akik. Namun akibat sibuk mencari batu akik di Sungai Ciliwung, petaka datang menimpa. Seorang bocah kelas 5 SD, tewas tenggelam saat mencari batu di kawasan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kamis (18/12).

Baca juga  Festival Budaya Aceh di Bogor Berlangsung Meriah

Bocah tersebut sebetulnya mencari batu di pinggiran. Tetapi, terpeleset dan hanyut terbawa arus sungai Kali Ciliwung. Setelah satu jam mencari, Tim SAR dibantu warga sekitar, menemukan bocah malang tersebut di dasar sungai dengan kondisi sudah tidak bernyawa.

Peristiwa yang menimpa bocah bernama Krisna Agung (11), warga Asrama Teplan, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal itu, langsung menggegerkan warga sekitar.

Menurut penuturan teman korban, Rival (11), dirinya bersama korban serta dengan teman lainnya tengah asik mencari batuk akik atau batu cincin di bantaran sungai. "Tiba-tiba Krisna dan Abi Raya ikut terpeleset jatuh ke dalam sungai. Saya dan temen yang lain berusaha menyelamatkan mereka. Tapi hanya Abi saja yang dapat tertolong," papar Rival di lokasi kejadian.

Baca juga  Reses Tina Wiryawati di Kabupaten Kuningan

Jasad korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Bogor, selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Jenis Batu

Jenis dan nama batu yang sekarang banyak digandrungi itu bermacam-macam. Ada yang disebut batu ruby, safir, zamrud, berlian, akik, agate, kecubung, pancawarna, sulaiman, biduri sepah bulan laut, mata dewa, combong, nilam star, peridot, citrine, topaz, opal kalimaya banten opal kalimaya africa, kalsedon, kladen, bacan, sungai dareh, lumut acaeh, oby, crysoprase, amber, klawing, kendit, tapak jalak, junjung drajat, fosil kelor, tourmaline, akik unik dan langka dan lain sebagainya. Tidak semua tempat ada batu akik atau batu permata. Di Indonesia hanya beberapa tempat yang mengandung batu permata antara lain di provinsi Banten dengan Kalimayanya, di Lampung dengan batu jenis- anggur yang menawan dan jenis cempaka, di Kalimantan dengan kecubungnya (amethys) dan Intan (berlian). Batu permata diklasifikasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan skala mohs dari 1 sampai 10. Permata yang paling diminati di dunia adalah yang memiliki Kristal, selain tentu batu mulia seperti berlian, zamrud, ruby dan safir. Batu akik jenis anggur seperti biru langit, bungur atau kecubung dari Tanjung Bintang, Lampung, saat ini banyak diburu oleh kolektor karena kualitas kristalnya. [] Harian PAKAR/Admin

Baca juga  Rektor Universitas Pakuan Prihatin Kursi Wakil Bupati Bogor Masih Kosong
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top