Bupati Bogor Paparkan Upaya Antisipasi Masuknya Varian Baru Covid-19
BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Bupati Bogor Ade Yasin, paparkan upaya antisipasi masuknya varian baru covid-19 dan upaya pengendalian covid-19 di Kabupaten Bogor mulai dari penyekatan jalur mudik, optimalisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, pelaksanaan vaksinasi hingga sanksi penutupan sementara bagi perusahaan yang melanggar protokol kesehatan untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Kabupaten Bogor. Hal itu disampaikan Bupati Bogor secara on air di Radio MNC Trijaya, dari Pendopo Bupati Bogor, Sabtu (22/5/2021).
Ade Yasin, mengatakan, Kabupaten Bogor secara keseluruhan masuk ke dalam zona orange, untuk konfirmasi kasus juga mulai melandai. Di mana selama bulan Ramadan angka konfirmasi positif berada di angka 90 sekarang melandai di angka 57 atau di bawah 60.
“Saya kira ini hasil signifikan dari penyekatan, PPKM Mikro sampai RT/RW, laporan dari masyarakat terus masuk, sehingga kita bisa dengan cepat tracking, selain itu kita juga bekerjasama dengan 101 Puskesmas, mereka juga sangat cepat respons bahkan turun langsung datang ke rumah-rumah yang terkonfirmasi positif. Sekarang masyarakat juga sudah paham apa itu isolasi mandiri, sehingga masyarakat selalu lapor ke puskesmas terdekat apabila ada terkonfirmasi positif,” ungkap Ade Yasin.
Ade Yasin menyatakan, terkait optimalisasi larangan mudik dirinya telah melakukan penyekatan jalur mudik sejak H-7, sebelum imbauan pemerintah untuk tidak mudik dari tanggal 6-17 Mei 2021.
“Kita tidak mungkin tanya satu persatu mau mudik atau wisata kan tidak bisa begitu, jadi kita terpaksa kendaraan di luar plat F seperti plat B dan D langsung kita putar balik karena kalau diperiksa satu-satu mungkin macetnya bisa sampai Jakarta. Ketika diberlakukan penyekatan pun macetnya sudah sampai Gunung Putri, sehingga saya pesan kepada petugas di lapangan termasuk Polres Bogor dan TNI untuk melakukan diskresi, karena kalau sesuai SOP kan kaku harus periksa ini itu, surat Rapid Antigen dan sebagainya, makanya saya perintahkan kepada petugas di lapangan untuk melakukan diskresi,” tegasnya.
Lanjut Bupati Bogor, pihaknya juga telah melakukan random testing bagi para pemudik yang lolos mudik, yang diberlakukan setelah lebaran beberapa waktu lalu. Yaitu dengan cara pemeriksaan sampling Swab Antigen. “Kami periksa secara acak apakah mereka terpapar Covid-19 atau tidak, dengan pemeriksaan sampling Swab Antigen yang kita sediakan, termasuk di tempat-tempat wisata, kita ada bantuan dari provinsi untuk Swab Antigen, ini cukup efektif dalam melakukan tracking,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk antisipasi klaster industri atau pabrik dirinya meminta agar Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW untuk gercep (gerak cepat) melaporkan, apabila ada warganya yang mudik. Meskipun Kabupaten Bogor bukan wilayah perantau, tapi penduduk lokalnya juga banyak, dan banyak pula yang kerja di Jakarta menggunakan kereta maupun bis. “Sebaiknya mereka melakukan swab dulu, baik di kantor maupun di industri, bahkan alat swabnya juga bisa dibeli secara mandiri,” katanya.
Lanjut Ade Yasin memaparkan, deteksi bagi mereka yang melakukan mudik, bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, tingkat Kecamatan, Desa/Kelurahan hingga RT dan RW, untuk mengawasi langsung 40 kecamatan 416 desa 19 kelurahan, untuk mengawasi dan melihat sejauh mana perkembangan Covid-19 apakah turun atau naik. Ade Yasin meminta agar seluruh camat meminta para kades, kemudian kades memerintahkan RT/RW untuk mengawal PPKM Mikro, sehingga dapat terus memonitor langkah-langkah di bawah.
“Alhamdulilah hingga saat ini belum ada laporan masyarakat yang terkonfirmasi positif kasus Covid-19 varian baru. Kita setiap hari selalu berkoordinasi melalui grup WA dengan seluruh camat, mereka setiap hari melaporkan kondisi perkembangan di wilayah masing-masing mulai dari tingkat Desa/Kelurahan hingga RT/RW, karena di kita ada kecamatan paling rawan yaitu kecamatan yang bersebelahan dengan DKI dan Bekasi yaitu Cibinong, Gunung Putri, Cileungsi, itu setiap hari yang selalu ada kasus, termasuk Bojonggede karena lintasan kereta,” papar Ade Yasin yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor.
Tambah Bupati Bogor, untuk memaksimalkan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor, pihaknya telah menyiapkan 29 rumah sakit swasta, 4 RSUD dan 2 rumah isolasi yaitu kerjasama dengan BPSDM di kecamatan Kemang, milik Kemendagri dan rumah isolasi di Cibogo yang merupakan balai latihan kerja milik Artha Graha
“Kondisi tempat isolasi sekarang untuk di Kemang di bawah 10% dari kapasitas 88 orang terakhir dihuni hanya 5 orang, sedangkan pusat isolasi di Cibogo masih kosong sampai sekarang. Untuk hunian RS juga sudah di bawah 20% sekarang isolasi kosong, ini karena kesadaran masyarakat akan isolasi mandiri di rumah juga sudah terbangun, yang datang ke RS itu yang sudah bergejala kasus Covid-19, jadi masih terkendali di Kabupaten Bogor,” terang Ade Yasin. [] Hari/Diskominfo Kabupaten Bogor