Kota Bogor

BSI dan DMI Kota Bogor Mensyariatkan Masyarakat Lewat Digitalisasi Manajemen Masjid

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bogor tengah mengupayakan langkah mensyariatkan masyarakat Kota Bogor dengan program digitalisasi manajemen masjid.

Langkah ini dimulai dengan silaturahim sekitar 300 pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Kota Bogor bersama Pengurus DMI Kota Bogor dan jajaran pengurus BSI Pusat.

Dalam acara di Gedung PPIB Jalan Padjadjaran Bogor, Rabu (1/12/2021) ini, para pengurus DKM mendapatkan pembinaan tentang Digitalisasi Manajemen Masjid dari Firman Jarmika (RCEO Jakarta 2 BSI), Toni Budi Kartono (Departemen Head FHG BSI), Mias Muchtar (Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kota Bogor), Ramlan Rustandi (Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bogor) dan Ade Sarmili (Ketua DMI Kota Bogor).

Baca juga  Sekda Syarifah Hadiri Dialog Indonesia-Korea IK-CEPA, Dorong Pengembangan UMKM

“Alhamdulillah kita bisa mengadakan pertemuan seperti ini lagi setelah dua tahun tidak boleh karena situasi pandemi. Terima kasih kepada para pengurus DKM Kota Bogor yang telah hadir memenuhi undangan untuk mengetahui lebih jauh bagaimana kita memaksimalkan fungsi masjid sebagai penggerak dinamika kehidupan ummat,” ungkap Ade Sarmili, Ketua DMI Kota Bogor dalam sambutannya.

Menurut Sarmili, sekarang ini jumlah masjid di Kota Bogor berdasarkan Kementerian Agama Kota Bogor sebanyak 875 masjid dan 566 musholla. “Tapi dewasa ini keberadaannya di tengah umat dirasakan belum berfungsi maksimal. Fungsinya baru hanya sebagai tempat sholat, itu pun belum sampai penunaian shalat lima waktu berjamaah,” kata Sarmili.

” Masjid harus menjadi benteng perjuangan ummat, menjadi pusat kegiatan muamalah ummat. Masjid menjadi tempat pembinaan iman, akhlaq, ekonomi, persaudaraan, kesatuan dan persatuan ummat,” tegas Sarmili.

Baca juga  Soal Dugaan Bus Uncal Dipakai Kegiatan Politik, DPD PAN Penuhi Panggilan Bawaslu

Sarmili berharap dengan Digitalisasi Manajemen Madjid yang dilakukan oleh para pengurus DKM bersama BSI dan DMI, pengelolaan masjid menjadi lebih efektif, lebih terbuka sehingga trust tumbuh dari ummat dan ummat akan kian mencitai masjid.

“Kami berharap dari masjid akan terpancar sinar Islam yang damai, ramah, toleran serta tegas dan lugas dalam menghadapi persoalan-persoalan kebangsaan dan kenegaraan,” ujar Sarmili.

Sementara Toni Budi Hartono dari BSI, menerangkan, dengan Digitalisasi Keuangan Madjid, pengelolaan keuangan menjadi lebih mudah, efektif dan terbuka. “Pengelolaan keuangan masjid menjadi sesuai dengan syariat dan mengikuti ekosistem halal,” ungkap Toni.

Mias Muchtar dari BPJS, menyoroti tentang keberadaan Marbot masjid di mana keselamatan dan kesehatan mereka selama bekerja harus mendapat perhatian. “DKM harus melindungi para pekerja masjid, terutama Marbot untuk diikut sertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan yang pada ujungnya bisa membantu kesejahteraan mereka,” jelas Mias.

Baca juga  Promo Buka Puasa Ramadan Bigland Hotel Bogor, All You Can Eat Rp98.000

Acara ini juga dihadiri Wakil Walikota Bogor Dedie Abdu Rachim. Dalam sambutannya dia mengungkapkan, agar pengurus masjid di Kota Bogor harus melengkapi administrasinya untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah daerah. “Tahun lalu bantuan sosial untuk masjid dan musholla mencapai Rp 3 miliar. Mudah-mudahan tahun 2022 meningkat menjadi Rp 4 miliar,” ungkap Dedie.[] Anto

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top