Bis Kita Trans Pakuan Resmi Mengaspal, Bima Arya: Gratis Sampai 31 Desember
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Bis Kita Trans Pakuan yang merupakan angkutan umum dengan skema Buy The Service (BTS) resmi beroperasi di Kota Bogor pada Selasa (2/11/2021).
Bus hasil dari konversi angkot 3:1 (tiga angkot menjadi satu bus) ini diujicoba sebanyak 10 unit di koridor 5 dengan jurusan Stasiun Bogor- Ciparigi.
Koridor 5 melintasi rute Ciparigi, Warung Jambu, Ahmad Yani, Air Mancur, Fly Over Martadinata, Merdeka, Jembatan Merah dan Stasiun Bogor. Kemudian dari Stasiun Bogor kembali lagi menuju Ciparigi melalui Jalan Juanda, Sudirman, Pemuda, Warung Jambu, Sholeh Iskandar, Talang, Simpang Pomad.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan dengan beroperasinya Bis Kita Trans Pakuan masyarakat akan memulai kebiasaan baru, kebudayaan baru, membiasakan memberhentikan bus di shalternya dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya di dalam bus, lalu menaati standar pelayanan dan masuk ke dalam aplikasi Bis Kita Trans Pakuan.
Selain itu, masyarakat juga dapat membiasakan melakukan pembayaran secara non tunai. Namun untuk uji coba sekarang ini, Bis Kita Trans Pakuan masih gratis sampai 31 Desember 2021, sekaligus melakukan sosialisasi cara pembayaran untuk naik Bis Kita Trans Pakuan.
“Kita pastikan pelayanan Bis Kita Trans Pakuan yang terbaik, kita manjakan warga Bogor yang sudah terlalu lama memimpikan pelayanan publik transportasi yang nyaman,” ucap Bima Arya usai soft launching Bis Kita Trans Pakuan di halaman Balaikota Bogor.
Sementara itu, Kepala BPTJ Polana B Pramesti menuturkan, sejak tahun 2019 BPTJ telah mengupayakan adanya dukungan subsidi dari pemerintah pusat untuk pembenahan transportasi umum di wilayah Bodetabek. Hal ini mengingat pembenahan transportasi perkotaan di wilayah Bodetabek merupakan hal yang sangat mendesak.
Polana menerangkan, bahwa pemerintah daerah memiliki keterbatasan sehingga pihaknya dari pemerintah pusat melalui BTS memberikan subsidi bagi angkutan perkotaan.
“Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya upaya BPTJ ini dapat terealisasikan di tahun 2021 dengan perjuangan yang sangat keras dan Kota Bogor yang terpilih sebagai pilot project untuk menerima skema BTS ini,” terangnya.
Polana menjelaskan, layanan angkutan massal dengan tagline Bis Kita Trans Pakuan dihadirkan dengan standar pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan angkutan konvensional. Konsep bus rapid transit (BRT) ini menjadi acuan standar pelayanan minimum (SPM) yang mempersyaratkan pemenuhan berbagai aspek diantaranya keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kemudahan pelayanan.
Bahkan, kata Polana, disusul juga dengan teknologi digital, dimana nanti dengan menggunakan sebuah aplikasi diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk menggunakan BRT.
“SPM yang kami persyaratkan diantaranya menggunakan Internet of Things (IoT), semua persyaratan kenyamanan, keamanan, keselamatan di dalam bus serta kepastian jadwal harus menjadi satu syarat untuk pemenuhannya. Langkah menghadirkan layanan Bis Kita Trans Pakuan yang kami berinama BTS dengan konsep kebijakan transportasi merupakan kebijakan yang bersifat push strategy , dengan harapan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih ke angkutan umum massal,” jelasnya. [] Ricky