BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut stasiun masih berpotensi menjadi klaster penularan virus corona.
Hal itu dikemukakan Bima Arya saat meninjau pelaksanaan tes usap (swab test) di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jumat (10/7/2020).
Bima mengatakan berdasarkan hasil swab test yang dilakukan di Stasiun Bogor pada Selasa (7/7/2020), dari 155 peserta swab test sudah ada 2 penumpang yang dinyatakan positif Covid-19.
“Dua penumpang ini adalah pengguna layanan kereta api di Jakarta. Menurut pengakuan, mereka sudah menggunakan masker dan menjalani protokol kesehatan,” ucapnya.
Bima mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan hati-hati, karena stasiun masih berpotensi klaster penularan covid-19.
“Untuk warga yang menggunakan jasa kereta harus tetap waspada karena kereta masih berpotensi menjadi cluster penyebaran Covid-19,” tutupnya.
Dalam peninjauan di Terminal Baranangsiang, Bima mengatakan sudah 46 sopir dan penumpang yang telah mengikuti swab test.
Dikatakan Bima, pada tes kali ini, total 200 alat swab test disiapkan tim Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan terus menggencarkan swab test massal.
Swab test ini dilakukan sebagai langkah preventif penyebaran virus corona di Kota Bogor. Test swab ini diikuti oleh sejumlah sopir bus, penumpang dan para pedagang di sekitar terminal.
“Jadi setiap minggu akan kami gencarkan swab test di terminal, stasiun dan tempat-tempat umum untuk mendeteksi secara dini potensi penularan covid-19,” kata Bima. [] Ricky