Bima Arya Minta Pembangunan Pedestrian Pandu Raya Digeber
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta proyek pembangunan pedestrian jalan Panduraya, Kecamatan Bogor Utara digeber agar selesai tepat waktu.
Menurut Bima Arya titik ruas pedestrian jalan Pandu raya tingkat kerumitan cukup tinggi, karena banyak pohon dan tiang. Selain itu juga ada perbedaan elevasi jalan dengan rumah.
“Kemungkinan pengerjaan kurang detail, baru terlihat persoalan setelah saya turun ke lapangan. Ini harus dipastikan, ini kan esensinya supaya orang tidak jalan di jalan mobil, ini bagaimana kok mentok tiang atau pohon,” ucap Bima usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek pedestrian Jalan Pandu Raya pada Selasa (25/10/2022).
Bima menilai, kontraktor pembangunan proyek Jalan Pandu raya kurang detail, untuk itu dirinya meminta kepada pengawas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) harus lebih intens mengontrol proyek ini.
“Saya ultimatum tadi dan saya akan turun lagi minggu depan. Titik yang saya tunjuk dilihat, tiang yang tidak berfungsi harus dibongkar. Wilayah membantu mana yang dikerjakan elevasi, mana yang sama warga dan mana yang dikerjakan kontraktor,” tegasnya.
Bima juga meminta, atensi khusus untuk saluran air masuk dan keluar atau saluran air inlate, karena ini volume air saat hujan bertambah. Untuk itu ia meminta jangan sampai ada masalah baru dan genangan baru.
“Kuantitas 90 persen tapi saya lihat masih belum sampai segitu. Kelihatannya ada perpanjangan, tapi masih menyisakan delapan hari lagi. Saya minta kebut,” ujarnya.
Dengan demikian, Bima menyampaikan beberapa poin untuk pryek Jalan Pandu Raya. Pertama komunikasi dibantu dengan wilayah untuk titik elevasi, untuk adanya pohon dan tiang memakan space atau makan tempat dan dikomunikasikan dengan Disperumkim.
“Pihak-pihak eksternal dikomunikasikan, ini semua harus turun mengecek, dinas, kontraktor dan aparatur wilayah. Semua harus turun,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Chusnul Rozaqi menuturkan, untuk kondisi proyek memang belum selesai. Antara menyatakan trotoar dengan lahan milik pribadi akan dirapihkan semua. Sementara untuk tiang dan pohon dikomunikasikan dengan Jasa Telekomunikasi (Jastel) ada satu titik sampai tujuh tiang.
“Padahal kemarin sudah ada dua titik yang dibongkar dan pihak Jastel miskomunikasi karena yang diminta kami itu seluruhnya yang sudah tidak terpakai. Maka akan dikomunikasikan agar dibongkar semua, total ada tujuh tiang,” tutur Chusnul.
Untuk pohon, tambah Chusnul kebijakan ada di Disperumkim, apakah akan ditebang atau bagaimana. “Drainase yang tidak dihitung karena airnya menggenang dan volumenya kami perbaiki. Kami evaluasi kalau kemungkinan ada perpanjangan, sisa waktunya delapan hari dari sekarang,” pungkasnya. [] Ricky