Kab. Bogor

Berantas Buta Aksara, Ibu Rumah Tangga di Kampung Loa Semangat Belajar Baca dan Tulis

tbm lentera pustaka

BOGOR-KITA.com,  TAMANSARI – Antusias ibu rumah tangga di Kampung Loa, Desa Sukalayu, Kecamatan Tamansari, Kabupaten bogor dalam mengikuti pelatihan membaca dan menulis cukup tinggi yang dilaksanakan di Taman Baca Masyarakat (TBM ) Lentera Pustaka.

Sebanyak sembilan  ibu rumah tangga mengikuti program Gerakan Berantas Buta Aksara (Geberbura) yang diusung oleh Taman Baca Masyarakat (TBM ) Lentera Pustaka tersebut setiap hari Kamis pagi dan Minggu siang.

Wali baca TBM Lentera Pustaka Susilawati menjelaskan program ini dibentuk pada Febuari 2019 silam yang diawali dengan ketidakmampuan baca masyarakat sekitar ketika diadakan event festival literasi di pustakaan tersebut.

“Jadi waktu itu ada acara di sini, pemilik taman baca memasang spanduk dengan tulisan dan gambar, lalu ada warga yang menanya kegiatannya apa lantaran dirinya tidak bisa membaca,” kata Susilawati kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (9/12/2021).

Baca juga  Tentang Literasi dan Ciri Manusia Literat

Dari ketidaktahuan warga lah program ini dibuat yang bertujuan agar ibu rumah tangga baik yang sekolah dan buta aksara dapat membaca dan menulis sehingga bisa membimbing anak yang usia dini.

“Jadi rata-rata di sini banyak yang buta aksara lalu, dari satu orang jadi ramai yang ikut pelatihan disini,” tambahnya.

TBM Lentera Pustaka sendiri menyediakan sebanyak 6 ribu lebih buku untuk dibaca baik buat masyarakat sekitar maupun anak-anak dan umum.

“Buku kami 96 persen dari donasi, mulai dari buku untuk anak seperti dongeng komik dan mata pelajaran,” katanya.

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga yang mengikuti pelatihan ini Armiati (54) tahun menceritakan awal nya dirinya meminta langsung kepada Syarifudin Yunus selaku pemiliki taman baca untuk belajar membaca dan menulis.

Baca juga  Mata Air Ciburial Ciomas Dikuras, Penyaluran Air Sejumlah Perumahan Dihentikan Sehari

“Jadi pas ada kegiatan di sini saya lihat spanduk, lalu Pak Syarif menghampiri saya dan bertanya ibu bisa baca, saya jawab tidak, saya ingin belajar baca dan menulis,” ucap Armiati.

Ibu dua anak ini merasa terbantu dengan adanya program gerakan berantas buta aksara ini dikarenakan jika bisa membaca dan menulis tidak mudah dibodohi oleh orang lain.

“Ikut ini biar tidak dijahati orang atau dibohongin orang, dan juga bisa ngajari warga yang malu belajar di sini,” tambahnya.

Armiati menambahkan, dirinya mengajak semua warga yang tidak bisa membaca dan menulis agar mengikuti program tersebut sehingga jumlah buta aksara di wilayahnya menurun.

“Mudah mudahan program ini dapat diikuti oleh warga yang tidak bisa baca dan menulis dan tidak malu walaupun sudah tua, karena untuk mencari ilmu tidak ada batasan usia,” pungkasnya. [] Sandi

Baca juga  OPINI: 4 Sebab Minimnya Kompetensi Guru
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top