BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Riset Lembaga Survey LSI Denny JA yang dilakukan terhadap 18 daerah pelaksana Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, keluar dengan hasil 4 daerah terbaik.
Sebanyak 18 daerah itu adalah Provinsi DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Tanggerang Selatan, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Sumatera Barat, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Cimahi, Kota Pekanbaru, Kota Surabaya, Kota Banjarmasin, dan Kota Tanggerang.
Empat daerah PSBB terbaik adalah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Provinsi DKI Jakarta.
Hasil riset yang dipublikasi 9 Mei 2020, membagi rapor ke-18 daerah PSBB dalam empat tipologi.
Pertama, Tipologi A atau kategori Istimewa. Wilayah yang masuk dalam tipologi ini adalah wilayah yang penambahan jumlah kasus baru pasca PSBB menurun secara drastis. Menurunnya kasus baru harian sangat tajam.
Kedua, Tipologi B atau kategori baik. Wilayah yang masuk tipologi ini adalah wilayah yang penambahan kasus barunya mengalami penurunan secara gradual/konsisten, namun tidak drastic pasca penerapan PSBB.
Ketiga, Tipologi C atau kategori cukup. Wilayah yang masuk tipologi ini adalah wilayah yang penambahan kasusnya cenderung turun, namun belum konsisten. Masih terjadi kenaikan di waktu-waktu tertentu.
Keempat, Tipologi D atau kategori kurang. Wilayah yang masuk tipologi ini adalah wilayah yang jumlah penambahan kasus barunya tidak mengalami perubahan seperti masa pra PSBB, dan bahkan cenderung mengalami kenaikan di sejumlah waktu tertentu.
Tidak ada yang memperoleh rapor A (istimewa). Rapor tertinggi adalah B (baik), yang diraih oleh
Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Provinsi DKI Jakarta.
Seperti apa curva covid-19 di keempat daerah ini?
Berikut rinciannya.
Kabupaten Bogor Sebelum PSBB (6 Maret-14 April) 52 kasus positif, Setelah PSBB (15 April –6 Mei) 27 kasus positif. Total 79 kasus positif.
Kota Bogor Sebelum PSBB (6 Maret-14 April) 58 kasus positif. Setelah PSBB (15 April – 6 Mei) 14 kasus positif. Total 72 kasus positif.
DKI Jakarta SebelumPSBB (2 Maret-9 April) 1.076 kasus positif. Setelah PSBB (10 April –6 Mei) 3.064 mkasus positif. Total 4.764 kasus positif.
Kabupaten Bandung Barat. Sebelum PSBB (6 Maret-21 April) 26 kasus positif. Setelah PSBB (22 April – 6 Mei) 9 kasus positif. Total 35 kasus positif.
[] Admin