Kab. Bogor

Begini Keterangan Warga Kampung Nagrog Soal Air Sumur Diduga Tercemar BBM

BOGOR-KITA.com, GUNUNGSINDUR – Dugaan adanya pencemaran air belasan sumur warga di Kampung Nagrog RT 2 dan RT 3, RW 5 Desa Pengasinan yang tercemar oleh bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin semakin menguat.

Sumiati, seorang warga yang tinggal di wilayah itu dan memiliki sumur yang airnya tercemar mengaku bahwa dugaan pencemaran sudah lama dikeluhkan oleh warga sekitar.

“Kami sudah menduga soal pencemaran ini sejak tahun 2021. Saya juga sudah pernah bersama beberapa warga lainnya datang ke lokasi pom bensin (SPBU) itu beberapa bulan lalu memberitahukan hal ini (dugaan pencemaran-Red),” ungkap Sumiati, Jum’at (8/9/2023).

Ia mengatakan, ketika itu pihak SPBU mengaku akan segera melakukan pemeriksaan dan uji laboratorium. Tapi hingga saat ini belum ada kejelasannya. Sumiati juga mengaku, warga sudah tak berani menggunakan air dari sumur yang diduga tercemar bensin tersebut.

Baca juga  Jubir Covid-19 Kabupaten Bogor: Positif 24, Cibinong Masih Terbanyak, 10 Orang

“Dari baunya saja sudah tercium kalau air sumur memang tercemar. Pernah juga air tersebut dites dengan dibakar dan api memang menyambar,” ucapnya.

Sumiati juga mengaku, bahwa ia dan warga lainnya tidak berani menduga lebih jauh soal pencemaran air sumur tersebut. Namun berharap agar pihak pemerintah membantu penyelesaian dari masalah warga tersebut.

“Karena kami butuh air bersih untuk minum dan memasak. Saat ini saya dan warga membeli air galon untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Yang jelas pengeluaran kami makin banyak,” lanjut Sumiati.

Sebagai informasi, dugaan pencemaran air sumur dengan cairan BBM ini diduga kuat akibat adanya resapan bahan bakar yang berasal dari tangki penampungan BBM di salah satu SPBU yang berada di dekat pemukiman warga tersebut.

Baca juga  Long Weekend, Satu Orang Pingsan Karena Kelelahan Akibat Macet Puncak

Dari penelusuran awak media serta keterangan warga, ada sekitar 15 sumur warga yang diduga kuat airnya tercemar bahan bakar jenis bensin. Sedangkan jarak antara SPBU dengan pemukiman warga diperkirakan sekitar 60 – 70 meter.

Sementara saat mendatangi dan juga mengkonfirmasi dugaan pencemaran air belasan sumur warga itu, awak media ini belum bisa bertemu pihak manajemen maupun penanggungjawab SPBU.

“Saat ini sudah dikosongkan pertalite dan lainnya dari penampungan. Kami hanya ikuti alur permintaan warga dan arahan pihak kepolisian. Karena saat ini sudah ditangani polisi,” ungkap seorang petugas Satpam di SPBU tersebut yang namanya enggan disebutkan. []Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top