Kab. Bogor

Banjir Renggut Dua Nyawa di Megamendung Dalam Sebulan

BOGOR-KITA.com, MEGAMENDUNG – Dalam satu bulan terakhir dua korban meninggal dunia akibat banjir di Kampung Rawa Sedek, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor

Sebelumnya, seorang santri yang sedang mondok di Pesantren Busro Kampung Rawa Sedek RT 01 RW 04 tewas diterjang longsor tepatnya pada bulan Juli 2025 lalu.

Terbaru, seorang kakek bernama Soewardhani berusia 80 tahun mengalaminya hal yang sama karena diterjang air yang turun dari atas tempat tinggalnya.

Ketua RT 1 Endang Supardi mengatakan, peristiwa besar hingga mengakibatkan dua orang tewas di kampung ini karena air limpahan dari atas pemukiman.

“Air dari jalan yang di atas turun ke got, karena got nya kecil luber ke jalan hingga rumah-rumah warga,” kata Endang saat diwawancarai di lokasi, Selasa (5/8/2025).

Baca juga  Cegah Stunting, Puskesmas Gunung Putri Atasi dengan SERBU CETING NASI

Endang menyebut ada 12 rumah yang berpotensi terkena banjir saat hujan melanda wilayah ini.

“Memang setelah kejadian ini warga selalu was-was jika hujan turun, khawatir kampung banjir dan ada korban,” ucapnya.

Untuk menghindari terjadinya korban, pihaknya kerap kali mengimbau warga agar untuk sementara mengungsi dulu ke tetangga atau saudara terdekat yang dianggap lebih aman.

“Kami khawatir yang 12 rumah ini kalau tidak diungsikan, jadi saya selalu mengingatkan warga agar mengungsi selama hujan belum reda,” terangnya.

Kontur pemukiman yang berbukit ditambah banyaknya aliran anak sungai di kampung tersebut membuat banjir tidak bisa dikendalikan. Ditambah karakter masyarakat yang masih buang sampah sembarangan dianggap ikut memperparah terjadi bencana banjir.

Baca juga  Bogor Bangkit, Indonesia Maju

Ia mengatakan, ada 213 Kepala Keluarga di Kampung Rawa Sedek dengan hampir 600 jiwa.

Kampung yang dikelilingi vila-vila ini memang tidak mudah diakses untuk warga luar.

“Iya kampung kami ini dikelilingi vila-vila, jadi tidak terlihat,” ungkapnya.

Endang menambahkan, saat ini korban meninggal kemarin sudah dimakamkan di TPU warga. Sementara, untuk kegiatan tahlil dilakukan di masjid.

“Karena di rumahnya sudah tidak di rekomendasikan dihuni jadi kegiatan tahlil kita lakukan di masjid tak jauh dari rumah korban,” tandasnya.

Sementara, Kasi Trantib Kecamatan Megamendung, Momo mengatakan, sudah seharusnya belasan rumah warga di Kampung Rawa Sedek direlokasi.

“Sudah harus direlokasi, kita dari kecamatan sudah melaporkan ke BPBD agar mereka tidak lagi tinggal di kampung itu,” tandasnya. [] Danu

Baca juga  Ade Yasin Tinjau Check Point PSBB di Bojonggede
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top