Kota Bogor

Atang Usul Pasien Corona Dirawat di Satu Tempat

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Untuk ke depan sebenarnya memang lebih baik agar perawatan pasien suspect corona ini bisa dikhususkan dalam satu tempat.

“Mudah-mudahan ada bangunan atau hotel di Bogor yang bisa digunakan. Sama seperti di wisma atlet, untuk merawat PDP yang kategori ringan. Sedangkan yang berat ataupun positif bisa dipusatkan di RSUD. Dan semuanya kita pastikan kelengkapan peralatannya, terutama APD untuk tenaga medis. Karena merekalah pejuang terdepan dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Kalau bisa, mereka juga disiapkan tempat menginap khusus seperti di Jakarta,” kata Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto kepada BOGOR-KITA.com, Minggu (5/4/2020).

Sebelumnya, Pemkot Bogor mengusulkan 15 rumah sakit menjadi rujukan penanganan Corona di Kota Bogor.

Baca juga  Ketua DPRD Kota Bogor: Stimulus Rp51 Miliar Harus Diberikan Kepada UMKM dengan Multiplier Effect

DPRD Kota Bogor, kata Atang mendukung langkah Pemkot Bogor untuk memastikan semua sumberdaya yang ada di Kota Bogor bisa dioptimalkan dalam rangka penanganan Corona ini.

“Semua perlu bergotong royong, bersama-sama, bekerja sama menghadapi Corona,” kata dia.

Yang terpenting, kata Atang, secara teknis perlu diperhatikan agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan protokol penanganan covid. Terutama pemisahan ruangan, petugas, dan prosedur penanganan dengan pasien non covid.

“Untuk peralatan medis dan alkes saya kira sudah dialokasikan anggaran oleh Pemkot, masuk dalam penganggaran 14 M dari dana BTT,” tambahnya.

“Untuk kebutuhan lain seperti tenaga medis perlu dilakukan perekrutan baru ataupun meminta bantuan dan dukungan dari Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Propinsi,” kata dia.

Baca juga  Empat Raperda Kota Bogor Disahkan

Menurut Atang, tanpa dirilis sebenarnya kita tahu bahwa ada beberapa RS di luar RSUD, Siloam, dan Bogor Senior Hospital yang juga merawat beberapa pasien PDP. Artinya, justru yang paling mendesak saat ini adalah melakukan penapisan atau pemisahan yang tegas di masing-masing RS terhadap pasien suspect corona dengan pasien biasa. Mengingat, tidak semua PDP awalnya memberitahu ataupun terdeteksi sebagai PDP.[] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top