Bogor

AQUA dan FKPCH Tanam Ribuan Pohon di Hulu Cisadane, Dorong Pengelolaan Sumber Air Berkelanjutan

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Forum Koordinasi Pengelolaan Cisadane Hulu (FKPCH) bersama AQUA melaksanakan penanaman pohon di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane Hulu, Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini digelar dalam paya menjaga keberlanjutan sumber daya air di Jawa Barat melalui kolaborasi lintas sektor dan juga menjadi langkah nyata pelestarian lingkungan sekaligus pengelolaan DAS secara terpadu.

Penanaman pohon tersebut merupakan wujud komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan pelaku usaha dalam menjaga keseimbangan ekosistem hulu-hilir.

Pelestarian daerah tangkapan air di Cisadane Hulu dinilai penting bagi keberlanjutan sumber daya air yang menjadi bagian vital ekosistem dan mendukung upaya pemerintah memperkuat ketahanan lingkungan melalui rehabilitasi hutan dan lahan.

Senior Public Affairs & Sustainability Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menjelaskan bahwa daerah lereng Gunung Pangrango di Cisadane Hulu merupakan wilayah tangkapan air AQUA. Di area tersebut, air hujan meresap ke tanah dan mengisi akuifer yang menjadi sumber air bagi produk AQUA.

“Kami melakukan penanaman pada Selasa, 28 Oktober 2025, sebagai bentuk komitmen mengembalikan lebih banyak air daripada yang kami gunakan melalui inisiatif konservasi bersama masyarakat, seperti penanaman pohon, pembangunan rorak, dan sumur resapan,” ujar Karyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/11/2025).

Baca juga  Aqua Buka Suara soal Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi

Menurutnya, keberlanjutan sumber air menjadi prioritas utama perusahaan. Upaya ini penting lanjut Karyanto agar sumber air tetap terjaga untuk generasi mendatang.

“Harapan kami, inisiatif ini dapat terus berlanjut dengan melibatkan lebih banyak pihak, karena hanya melalui kolaborasi dampak pelestarian dapat dirasakan lebih luas,” katanya.

Selain kegiatan konservasi, AQUA juga menjalankan program Water Access, Sanitation and Hygiene (WASH) atau Akses Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan di berbagai wilayah operasionalnya. Program ini mencakup pembangunan sarana air bersih, edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta penguatan kapasitas masyarakat untuk mengelola fasilitas air dan sanitasi secara mandiri.

“Hingga kini, program WASH telah memberi manfaat bagi lebih dari 500.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Ia menegaskan, kolaborasi ini diharapkan dapat menjadikan kawasan Cisadane Hulu sebagai model pengelolaan daerah aliran sungai berkelanjutan, di mana pelestarian lingkungan berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga  Bima Arya Tinjau Tempat Isolasi Kelurahan Curug, Cimahpar dan Babakan

“Sebagai pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia, AQUA terus menegaskan komitmennya menjaga keaslian dan keberlanjutan sumber air di seluruh Indonesia. Pendekatan kami tidak hanya memastikan keberlangsungan sumber air, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program sosial dan edukasi lingkungan,” tandasnya.

Anggota FKPCH, Rameni, menyampaikan bahwa program ini merupakan implementasi nyata Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2022 tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Forum ini melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, serta pelaku usaha seperti AQUA yang secara konsisten mendampingi forum dalam pengelolaan DAS.

“Kami mengajak seluruh perusahaan di Kabupaten Bogor untuk turut menjaga kawasan hulu. Jika hulunya baik, insyaallah tengah dan hilirnya pun akan terjaga,” ucapnya.

Sementara itu, perwakilan LSM Rekonvasi Bhumi, N.P. Rahadian, menilai keberhasilan konservasi sangat bergantung pada keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Tanpa pemberdayaan masyarakat, konservasi sulit berkelanjutan. Karena itu penting bagi semua pihak untuk ikut menjaga agar sumber daya air tetap lestari,” katanya.

Baca juga  Nonton Film Hanya Manusia Bareng Kapolresta Bogor di Botani Square

Rahadian memaparkan bahwa saat ini tengah dikembangkan Program Pangrango Halimun Salak (PAHALA), hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor, Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV), dan LSM Rekonvasi Bhumi. Program ini fokus pada pemulihan DAS Cisadane Hulu melalui pendekatan lanskap terpadu yang menyeimbangkan aspek ekologi dan ekonomi masyarakat.

“Melalui program PAHALA, telah diterapkan praktik pertanian regeneratif dan agroforestri di lebih dari 100 hektare lahan, melibatkan 600 petani termasuk 55 petani unggulan. Sebanyak 9.000 bibit tanaman produktif telah ditanam, enam lahan percontohan dibangun sebagai pusat pembelajaran, dan terbentuk 10 unit usaha masyarakat yang menciptakan lebih dari 60 lapangan kerja baru,” jelasnya.

Untuk menjamin keberlanjutan, program PAHALA juga menerapkan skema Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL) sebagai bentuk insentif bagi masyarakat di hulu DAS yang menjaga fungsi ekosistem. AQUA menjadi perusahaan swasta pertama yang berkomitmen menjalankan skema PJL di Kabupaten Bogor. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top