Anak Tenggelam, Polsek Parungpanjang Periksa Sejumlah Saksi
BOGOR-KITA.com, PARUNGPANJANG – Musibah tenggelamnya seorang anak berusia 6 di kolam renang yang berada di kawasan area wisata alam dan wahana air Gunung Dago, Kecamatan Parungpanjang saat ini masih ditangani pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Parungpanjang, Polres Bogor.
Dihubungi media ini, Kepala Polsek (Kapolsek) Parungpanjang Kompol Wagiman menjelaskan, pasca menerima laporan kejadian tersebut, pihaknya langsung ke lokasi kejadian dan hingga saat ini masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari para pihak terkait.
“Iya sudah dan sedang kami tangani hal itu. Saat ini kami sudah minta keterangan dari petugas di kolam renang, pengelola, para saksi dan pihak lainnya. Sementara keluarga korban masih kondisi berduka dan belum kami mintai keterangannya,” ungkap Kompol Wagiman, Kapolsek Parungpanjang, Senin (27/12/2021).
Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia 6 tahun tenggelam saat berada di kolam renang kawasan wisata air Gunung Dago. Korban merupakan warga Kp. Setu Desa Sangsang Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Meski sempat ditolong dan dilarikan ke klinik kesehatan terdekat, nyawa anak ini tidak bisa tertolong.
Dikonfirmasi secara terpisah, pengelola kawasan wisata alam Gunung Dago, Mahfud Saripudin menjelaskan, saat musibah terjadi, pihaknya langsung menangani dengan mengerahkan petugas yang langsung membawa korban ke pusat kesehatan terdekat.
“Korban langsung kami evakuasi dan dibawa ke klinik terdekat menggunakan mobil pribadi. Namun takdir berkata lain, korban meninggal dunia. Kami langsung urus bersama keluarga korban hingga proses pemakamannya,” ungkap Apud, sapaan akrabnya dengan nada datar.
Mantan Kades Dago ini menuturkan, saat pertama kejadian diketahui, pihaknya juga langsung menghubungi petugas dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat serta pihak kecamatan. Lalu bersama – sama mengurus korban dalam musibah tersebut.
“Kami juga komunikasi dengan keluarga korban dan siap bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Terlepas dari adanya faktor kelalaian siapapun, tapi kami dan pihak keluarga sepakat bahwa kejadian ini adalah musibah yang intinya harus segera ditangani,” ucapnya.
Apud mengatakan, pihaknya juga telah menyampaikan kepada pihak keluarga korban bahwa siap bertanggung jawab dan mempersilakan keluarga melakukan apapun sesuai haknya. Namun begitu, kata Apud, keluarga korban lebih memilih musyawarah dan menyatakan sebagai satu musibah.
“Sebagai warga negara yang baik, saya hormati pilihan dari pihak dari keluarga korban. Kami juga akan selalu kooperatif dengan pihak kepolisian,” imbuhnya.
Apud menjelaskan, area wisata Gunung Dago tersebut sebetulnya belum resmi dibuka dan baru akan di launching pada tanggal 31 Desember 2021. Beberapa hari sebelumnya, lanjut Apud, pihak nya sempat melakukan acara syukuran dan memakai kolam renang tersebut. Dan ternyata ada yang upload (kirim) ke media sosial sehingga akhirnya banyak yang berkunjung ke lokasi tersebut. [] Fahry