Kota Bogor

Alun-alun Kota Bogor Semrawut

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Kawasan Alun-Alun dan Stasiun Bogor mengalami lonjakan kepadatan pada hari ketiga libur Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia (KAI), hingga pukul 12.00 WIB, Kamis (3/4/2025), sekitar 128.000 penumpang telah keluar dari Stasiun Bogor.

Akibat lonjakan tersebut, arus penumpang yang keluar dari stasiun serta volume kendaraan di Jalan Mayor Oking dan Jalan Kapten Muslihat menjadi sulit dikendalikan. Situasi semakin diperparah dengan angkutan kota (angkot) dan kendaraan roda dua yang parkir sembarangan di pinggir jalan.

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, turun langsung ke lapangan untuk mengecek situasi.

“Memang okupansi manusia di H+3 ini cukup membeludak. Yang jadi masalah adalah, begitu keluar dari stasiun, warga berjalan kaki di jalan. Kemacetan juga diperparah oleh banyaknya pedagang di trotoar maupun di badan jalan,” ujar Jenal Mutaqin, Kamis (3/4/2025).

Baca juga  Bakal Dijadikan Alun Alun, Ratusan Lapak PKL Jalan Dewi Sartika Dibongkar

Selain itu, Jenal juga menyoroti banyaknya angkot yang menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, yang semakin memperburuk arus lalu lintas. Untuk itu, ia menegaskan perlunya pengaturan ulang alur penumpang, termasuk penertiban warga yang menyeberang jalan tidak pada tempatnya.

“Solusi terbaiknya adalah penataan kawasan Stasiun Bogor dan Alun-Alun yang tidak bisa dilakukan secara parsial. Penataan ini harus terintegrasi dan melibatkan kerja sama dengan PT KAI. Penataan di kawasan stasiun dan alun-alun harus dipikirkan bersama,” jelasnya.

Ia juga menyoroti kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sekitar kawasan tersebut yang dinilai tidak representatif. Ia melihat JPO tersebut dalam kondisi kumuh, atapnya berlubang, rawan pencopetan, serta dipenuhi sampah akibat pedagang yang berjualan di sekitarnya.

Baca juga  Gandeng RS Azra, Satlantas Polresta Bogor Kota Periksa Kesehatan Puluhan Sopir Angkot  

“Kehadiran saya di sini adalah upaya untuk meminimalisir masalah. Kami mengusir angkot yang parkir sembarangan, menertibkan pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan, serta mengarahkan penumpang di dalam stasiun,” ungkap Jenal Mutaqin.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti minimnya petugas yang berjaga di kawasan tersebut. Ia meminta kepada OPD terkait agar lebih bersiaga.

“Kita harus rapatkan barisan. Bila perlu, ada piket khusus. Saya ingin tahu nama dan jumlah petugas yang berjaga. Lagi-lagi, saya harus mendorong agar minimal 10 orang selalu siaga setiap hari,” tegasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top