Kab. Bogor

Puskesmas Purwasari Bantu Tingkatkan Kesembuhan Pasien Diabetes Melitus dengan ‘RADJAH’

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Diabetes melitus memiliki karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Penderita diabetes mellitus memerlukan perawatan dan penanganan seumur hidup karena tidak dapat disembuhkan. Fenomena yang terjadi banyak klien yang keluar masuk rumah sakit untuk melakukan pengobatan.

Penanganan kuratif penyakit diabetes mellitus terlebih dahulu dilakukan secara non farmakologis yaitu dengan diet dan olah raga untuk mencapai target glukosa darah yang diinginkan. Bila kedua cara non-farmakologi belum mampu mencapai target glukosa darah yang diinginkan maka tindakan kuratif diabetes mellitus dapat dibantu dengan pengobatan farmakologi tetapi tergantung pada tipe diabetes mellitusnya.

Kasus  penderita  hipertensi  dan  diabetes  melitus  di  Puskesmas  Purwasari  selalu  masuk  kedalam  10  daftar  penyakit  terbanyak  berdasarkan  data  kunjungan  di  Puskesmas.  Tahun  2018  sebanyak  1613  kasus  hipertensi  dan  kasus  diabetes  melitus.    Perlu  adanya  perhatian  dalam  upaya  preventif  dan  promotif  kepada  masyarakat  dalam  penanggulangan  masalah  hipertensi  dan  diabetes  melitus.

Baca juga  Ibadah Kurban, Ade Yasin: Ada Hak Orang Lain di Harta Kita

Kepala Puskesmas Purwasari, dr. Sahrul Zubiantoro menyampaikan bahwa sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut, Puskesmas  Purwasari  membuka klinik penyakit tidak menular (PTM) dalam  rangka  melayani  masyarakat  ataupun  pasien  berobat  untuk  diberikan  edukasi  dan  konseling  seputar  Hipertensi  dan  Diabetes  Melitus  serta  memberikan  cara  perawatan  luka  Diabetes  Melitus  secara  tradisional  dengan  RADJAH (rebusan daun jambu biji merah).

“Kami melihat masalah penyakit diabetes melitus menimbulkan biaya yang tidak sedikit bagi penderitanya. Tentunya ini memberatkan masyarakat kecil yang sangat membutuhkan pengobatan,” jelas Sahrul.

Perawatan  luka  tradisional  dengan  RADJAH  ini  dilakukan  oleh  masyarakat  dengan  didampingi  oleh  perawat  puskesmas.  Masyarakat telah  diberikan  pelatihan  sebelumnya  melalui  penyuluhan sehingga memiliki kemampuan  untuk  melaksanakan  pengecekan  tekanan  darah  memakai  tensi  serta  kemampuan  melakukan  penyuluhan  kesehatan  bagi  masyarakat.

Baca juga  OPINI: Kenapa Pengusaha Tidak Mendanakan Pesangon Pekerja?

Kegiatan RADJAH dilakukan melalui posbindu  dan  kunjungan  keluarga  rawan  kesehatan  (home  visit)  dengan  pemberdayaan  agar  peduli  terhadap  masyarakat  penderita  hipertensi,  diabetes  dan  komplikasi  lainnya  terutama  yang  mempunyai  luka  sekaligus  cek  rutin  bagi  masyarakat  dan  kelompok  posbindu  di  wilayah  kerja  Puskesmas  Purwasari. [] Hari/IGA

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top