Kab. Bogor

Puskesmas Cileungsi Tingkatkan Kepatuhan Tentang KTR dengan GEMETAR

BOGOR-KITA.com, CILEUNGSI – Penetapan Kawasan Tanpa Rokok sebenarnya selama ini telah banyak diupayakan oleh berbagai pihak baik lembaga/institusi pemerintah maupun swasta dan masyarakat. Namun pada kenyataannya upaya yang telah dilakukan tersebut jauh tertinggal dibandingkan dengan penjualan,  periklanan/promosi dan ataupun pengguna rokok.

Asumsi lain adalah perokok membebankan biaya keuangan dari risiko fisik kepada orang lain yang berarti bahwa seharusnya perokoklah yang menanggung semua “biaya” atau kerugian akibat rokok, tetapi pada kenyataannya perokok membebankan secara fisik dan ekonomi kepada orang lain juga. Beban ini meliputi risiko orang lain terkena asap rokok di lingkungan sekitarnya, dan biaya yang dibebankan pada masyarakat untuk pelayanan kesehatan. Agar permasalahan dan kondisi tersebut di atas dapat dikendalikan maka perlu dilakukan upaya pengamanan terhadap bahaya merokok melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok dan juga membatasi ruang gerak para perokok.

Baca juga  Puskesmas Cileungsi Dorong Pelaksanaan ASI Eksklusif dengan KASI PEPAYA

Berdasarkan Cakupan Rumah Tangga ber PHBS Puskesmas Cileungsi tahun 2017 dan tahun 2018 masih di bawah target dimana indikator yang paling rendah adalah PHBS di tatanan keluarga yaitu indikator merokok di dalam rumah. Demikian juga dengan hasil pendataan Cakupan KTR di tempat-tempat umum (TTU) yang masih rendah. Data Keluarga Sehat menunjukkan indikator merokok masih tinggi. Data angka kasus penyakit tertinggi Puskesmas Cileungsi tahun 2018 yaitu penyakit Hypertensi dimana salah satu penyebab penyakit ini juga akibat rokok baik perokok aktif maupun perokok pasif. Jumlah kasus PPOK pun semakin bertambah setiap tahunnya.

Dalam upaya meningkatkan cakupan program PHBS Rumah Tangga, PHBS di tatanan tempat tempat umum, cakupan Kawasan Tanpa Asap Rokok di tempat tempat umum, dan menurunkan angka penyakit Tidak menular ( PTM ) terutama Hypertensi, dan PPOK, dibuatlah upaya inovasi “GEMETAR “(Gerakan Masjid Tanpa Asap Rokok).

Baca juga  Terima Penghargaan dari Kementerian Perdagangan, Pemkab Bogor Terus Tingkatkan Kualitas Pasar

“Inovasi ini dibuat dalam rangka memberikan penyuluhan mengenai kesehatan lingkungan di tempat ibadah khususnya masjid dalam rangka PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) di lingkungan masyarakat. Kawasan Tanpa Rokok ditetapkan sebagai upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok,” ujar dr. Delly Mulyati, Kepala Puskesmas Cileungsi.

Kegiatan GEMETAR merupakan bagian dari program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat). Selain itu, untuk memperkuat program tersebut dilakukan kerjasama dengan lintas sektor (MUI, Kecamatan dan Desa).

“Kami berusaha semaksimal mungkin mewujudkan layanan prima bagi masyarakat Cileungsi, dengan meluncurkan program inovasi GEMETAR yang merupakan bentuk upaya perventif dan promosi kami untuk mencegah berbagai masalah Kesehatan terutama Kesehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih sehat serta bentuk dari gerakan masyarakat sehat,” terang dr. Delly Mulyati, Kepala Puskesmas Cileungsi. [] Hari/IGA

Baca juga  Program Sembako dari Warga untuk Warga di Desa Karanggan Gunung Putri
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top