Kab. Bogor

Pengakuan Imigran Iran di Puncak, Ingin Divaksin, Ratusan Orang Sempat Covid-19

BOGOR-KITA.com, CISARUA – Keberadaan ribuan imigran di kawasan Puncak dianggap luput dari pemantauan kesehatan terutama di saat pandemi Covid-19.

Sebab, selain tak tersentuh program vaksinasi, ratusan imigran yang dinyatakan positif Covid-19 pun tidak ditangani petugas kesehatan setempat.

Koordinator imigran, Mohammad mengatakan, ada kurang lebih 500 imigran pernah terpapar Covid-19 sejak 2020 hingga 2021 ini. Rata-rata dari mereka yang terpapar kembali sembuh setelah menjalani isoman mandiri maupun di rumah sakit.

Untuk mendapatkan penanganan medis, pasien Covid-19 warga imigran tidak mendapatkan fasilitas gratis.

“Kami tetap bayar, karena saat warga imigran terkena Covid-19, kita disarankan mandiri atau masuk pasien umum,” ujar Mohammad, imigran asal Iran, Minggu (29/8/2021).

Baca juga  Imigran Puncak Ingin Divaksin, Ade Yasin Masih Nunggu Keputusan Pusat

Tidak sampai di situ, untuk mendapatkan swab, Puskesmas pun tidak mau melayani warga imigran dengan alasan tak memiliki identitas diri atau e-KTP.

“Kami benar-benar harus mandiri, tak bisa mendapatkan hak sama dengan warga pribumi,” ungkapnya.

Ia juga mencatat ada 11 orang warga imigran meninggal akibat Covid-19 terhitung sejak 5 bulan lalu hingga sekarang.

Ia berharap, warga imigran diperlukan yang sama di saat pandemi Covid-19 ini. “Kami juga manusia butuh fasilitas kesehatan, butuh perlindungan kesehatan, makanya kami merengek minta warga imigran divaksin, kalau vaksin bisa mandiri saya akan beli tanpa harus meminta ke pemerintah,” tandasnya. [] Danu

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top