Kab. Bogor

Puskesmas Bojong Nangka Tingkatkan Layanan Kesehatan Kegawatdaruratan dengan SITAPEKEMAS

BOGOR-KITA.com, GUNUNGPUTRI – Berdasarkan Evaluasi Kinerja Puskesmas Bojong Nangka didapatkan salah satu permasalahan kesehatan di wilayah Puskesmas Bojong Nangka adalah masalah kegawatdaruratan. Disadari bahwa permasalahan kesehatan masyarakat merupakan masalah yang sangat kompleks yang berhubungan dengan masalah sosial, ekonomi, budaya dan norma masyarakat.

Dari analisa praktis didapatkan gambaran bahwa sebagaian besar masayarakat di Bojong Nangka merupakan masyarakat dengan tingkat pendidikan yang masih rendah, tingkat ekonomi rendah, mata pencaharian utama adalah buruh pabrik, serta memegang dengan kuat norma dan tradisi masyarakat. Karakteristik lain adalah masyarakat yang homogen dan paternalistis yang patuh terhadap aparat dan tokoh masyarakat/panutan/ tokoh agama.

Keadaan tersebut merupakan potensi yang sangat besar bila dimanfaatkan dan didayagunakan sebaik baiknya. Tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat pemerintahan dan organisasi masyarakat dapat memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap prilaku masyarakat. Oleh karenanya perlu dibuat suatu kegiatan kerjasama yang baik antara kesehatan (puskesmas) dan lintas sektoral tersebut untuk merubah perilaku masayarakat melalui pesan-pesan kesehatan dalam kegiatan masing masing.

Baca juga  Mahasiswa IPB University Tingkatkan Branding UMKM Lewat IPB Goes to Field

Puskesmas Bojong Nangka melihat tersebut sebagai potensi dan tergugah untuk melibatkannya dalam kegaiatan kesehatan yang lebih nyata dan dirasakan oleh masyarakat. Puskesmas Bojong Nangka juga memandang bahwa potensi tersebut selama ini belum digali dengan optimal dan merupakan harapan yang sangat besar. Oleh karenanya, Puskesmas Bojong Nangka menyusun dan membuat rencana inovasi SITAPEKEMAS “Sigap Tanggap Peduli Kesehatan Masyarakat” yaitu pelibatan lintas sektoral tersebut ke dalam kegiatan peningkatan kualitas pelayanan terhadap kegawatdaruratan kesehatan yang lebih nyata dan dapat dilaksanakan semua pihak.

Kepala Puskesmas Bojong Nangka, dr. Dian Chaijadi, M. Biomed, dalam keterangan tertulis Selasa (24/8/2021), menyampaikan bahwa agar inovasi tersebut kemudian dapat meyakinkan sektor terkait dapat dirasakan manfaatnya, terukur dan realistis serta dapat dilaksanakan maka kegiatan tersebut harus dikonsep dengan baik, dibahas dan dikaji di internal puskesmas dan tingkat kecamatan serta dapat dilakukan monitoring dan evaluasi secara bersama. Dengan demikian diharapkan kegawatdaruratan yang berhubungan dengan kesehatan dapat ditangani dengan cepat dan tanggap.

Baca juga  Resmikan Gedung Rawat Inap RSUD Leuwiliang, Ade Yasin: Mari Layani Masyarakat dengan Hati

Kerjasama dalam implementasi SITAPEKEMAS ini juga dianggap sebagai perwujudan konkrit dari peningkatan peran serta tokoh agama/masyarakat dalam bidang kesehatan. Harapannya melalui inovasi ini dapat menjadi penghubung antara masyarakat dan fasilitas kesehatan agar bisa diakses secara mudah.[] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top