IPB University Luncurkan Hasil Kurasi Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia
BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Dengan kondisi pandemi, keahlian dalam memvisualisasikan data menjadi penting. Indonesia dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB University meluncurkan kurasi Keanekaragaman Hayati Laut (KHL) berbentuk Project Based Learning. Kurasi ini disiarkan di media zoom meeting dan youtube Marine Science and Technology, Minggu (6/6/2021).
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Dr Drajat Martianto meluncurkan mata kuliah berbasis hasil kurasi ini. “IPB University telah mentransformasi metode kuliah menjadi Kurikulum 2020 (K2020). Perubahan global harus direspon dengan sebaik-baiknya, termasuk perubahan kurikulum dan proses pembelajaran. Kompleksitas pekerjaan di masa depan akan sangat berbeda dengan saat ini. IPB University bertekad meningkatkan kemampuan literasi baru, di antaranya communication, creativity, complex problem solving, dan cooperation. Sarana ini dapat merespon perubahan yang terjadi mengikuti tuntutan zaman,” tegasnya dalam rilis IPB University.
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Dr Fredinan Yulianda menyebutkan bahwa projek ini didesain sejak tahun lalu. Menurutnya, salah satu permasalahan perikanan dan kelautan adalah penyediaan data. Database menjadi dasar pengetahuan yang penting bagi seluruh pemerhati kelautan dan perikanan, khususnya terkait dengan biota laut.
“Peneliti maupun akademisi mempunyai database keanekaragaman hayati laut, namun masih terpencar. Mata kuliah ini dapat menjadi terobosan awal bagi ilmu kelautan. Konsep ini sangat relevan dengan merdeka belajar dan kampus merdeka. Harapannya data-data menjadi utuh sebagai sumber informasi keanekaragaman laut Indonesia,” ungkap dosen IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan ini.
Prof Dietriech G Bengen, Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB University menambahkan bahwa data harus mudah diakses sehingga mahasiswa bisa memanfaatkan sarana ini untuk meningkatkan pengetahuan dan skill dalam menguasai ilmu kelautan dan perikanan.
“Upaya mahasiswa dalam menyatukan data berpencar sudah cukup baik. Harapannya kurasi Keanekaragaman Hayati Laut memberikan manfaat bukan hanya untuk kita, namun juga dosen dan perguruan tinggi dalam menghadapi era 4.0. Data-data ini bisa dimanfaatkan pemangku kepentingan dalam membuat kebijakan untuk memajukan ekonomi kelautan. Data bukan hanya disajikan secara informatif, namun secara visual bisa menjadi daya tarik wisata. Ke depannya, data yang disajikan lebih detil dan dapat dimanfaatkan dalam upaya optimalisasi sumberdaya kelautan,” ungkap Kepala Divisi Hidrobiologi Laut IPB University ni. [] Hari