Kota Bogor

Anggota DPRD Jabar Nilai Penyaluran Bansos Terdampak Covid-19 Belum Maksimal

BOGOR-KITA.com, BOGOR  – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Iwan Suryawan menilai penyaluran bantuan pemerintah untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 di bulan pertama ini belum maksimal.

“Bisa dibilang kacau,” kata Iwan Suryawan kepada wartawan di gedung DPRD Kota Bogor, Selasa (5/5/2020).

Namun, dengan adanya Sistem Kolaborasi dan Solidaritas Untuk Rakyat (Salur) dari Pemkot Bogor harus bisa mengevaluasi dan menilai warga yang layak dibantu ataupun warga yang membutuhkan tapi belum masuk dalam daftar.

“Ini kan kebijakan tidak parsial, ketika kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hitungannya bukan semena-mena. Orang disuruh untuk tidak keluar, tetapi bagaimana kebijakan pemerintah  dalam memback up kebutuhan masyarakat yang terdampak agar mereka mematuhi,” ucapnya.

Baca juga  Iwan Suryawan Sebut Tantangan Bogor Creative Center

Iwan menjelaskan, jika sekarang data bantuannya benar insya Allah masyarakat yang terdampak akan mendapatkan semua, namun apabila ada yang tidak dapat, maka ini akan menjadi pembaruan data karena sifatnya dinamis.

“Karena itu ini harus memakai jalur dari bawah yaitu dari RT, berikan kepercayaan kepada mereka, terjadinya keramaian saat ini karena dari pusat sampai daerah tidak tegas di dalam membuat aturan sehingga berpengaruh ke semua. Coba kalau diambil alih oleh pusat saja sehingga satu komando,” jelasnya.

Iwan menegaskan, ketika pemerintah pusat memberikan bantuan namun pemerintah provinsi dan kota belum menyalurkan, maka akan menjadi pertanyaan di masyarakat. Diketahui satu KK hanya menerima satu bantuan, apakah dari provinsi, pusat ataupun kabupaten/kota dan tidak ada penerima bantuan double.

Baca juga  Cahyani Dyah Rofiana Mahasiswi IPB, Peraih Penghargaan Pekan Ilmiah Mahasiswa PKM VGK 2023

“Nah, ini ketika PSBB paketnya tidak sistematis dan sinergi antara pusat, provinsi dan kota ini akan sulit. Provinsi saja dari 1.300.000 penerima bantuan DTKS dan non DTKS, sudah masuk 30.000 laporan. Nyatanya mereka baru dapat tiga hari yang lalu dan itu baru di Bodebek dan Bandung Raya. Artinya ini kan baru eksekusi, dan sekarang udah mulai jalan semua penyaluran bantuan pemerintah,” tegasnya.

Sementara itu anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PKS, Muaz HD menegaskan, evaluasi pelaksanaan PSBB Kota Bogor belum signifikan, di jalan masih ramai karena sosialisasi ini tidak berhasil meyakinkan masyarakat bahwa Covid-19 ini berbahaya. Terlebih lambatnya pendataan bantuan. Sekarang bansos selesai di hari ke 12 PSBB dan distribusi terlambat satu minggu.

Baca juga  Branding Katulampa For Indonesia, Modal Kelurahan Katulampa Juara Tingkat Nasional

“Itu ketidak berhasilan dalam meyakinkan masyarakat. Dalam distribusi terlambat harusnya distribusi itu waktunya sehari. Selain itu harus dilihat juga ditegaskan lagi apa kriteria penerima, kalau kriteria terdampak semuanya juga terdampak. Semisal yang memiliki usaha rental mobil, dengan ada pendemi Covid-19 ini tidak ada pemasukan jadi dia berhak dapat juga karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup ke depannya. Harus dicek lagi oleh pemerintah itu,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top