BOGOR-KITA.com, KEMANG – Dua bulan sudah Covid-19 melanda Indonesia. Tidak hanya merenggut korban jiwa, dampak virus Corona juga sudah mulai terasa di berbagai sektor kehidupan terutama persoalan ekonomi dan tatanan sosial masyarakat.
Kemampuan ekonomi masyarakat terhadap daya beli dan pemenuhan kebutuhan hidup mulai terlihat
turun. Sri Mulyani Menteri Keuangan RI pada saat Sidang Kabinet Paripurna dalam video conference, Selasa (14 April 2020) menyampaikan bahwa akan ada penambahan sekitar 1,1 juta orang miskin baru di Indonesia. Bahkan bisa mencapai 3,87 juta orang dalam skenario terburuk nantinya.
“Gerakan Solidaritas dengan Rasa Cinta terhadap sesama adalah hal yang mendasar dan pasti dimiliki oleh setiap manusia. Hal inilah yang harus dikembangkan dan ditingkatkan saat ini,” ungkap Imam Sunandar, seorang pegiat Gerakan Lawan Covid-19 dengan 2000 rupiah kepada media ini, Senin (27/4/2020).
Kang Isun, sapaan akrabnya menjelaskan, saat ini selain dibatasi oleh jarak komunikasi langsung antar sesama, sudah dirasakan pula adanya keterbatasan kemampuan materi. Namun meski intensitas komunikasi secara langsung agak berkurang, sambungnya, masih banyak hal yang bisa dilakukan guna tetap menumbuhkan rasa cinta dan rasa solidaritas antar sesama. “Gerakan solidaritas dapat terus ditumbuhkan minimal dari lingkungan keluarga, tetangga dan kerabat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, gerakan solidaritas tersebut akan semakin terasa manfaatnya apabila
dilakukan secara kolektif dan berkesinambungan. Sehingga akan mampu membangun optimisme yang besar untuk bersama melewati pandemi Covid-19. “Hal inilah yang mendasari gerakan lawan Covid-19 dengan 2000 Rupiah membuka program donasi Dapur Vinus, masak bersama makan bersama.” paparnya.
Dapur Vinus adalah sebuah gerakan cinta solidaritas untuk sesama dengan cara berbagi peduli di tengah kondisi pandemi. Dapur Vinus adalah gerakan lanjutan dari gerakan lawan Covid-19 dengan 2000 rupiah, yang dikerjasamakan antara Yayasan Visi Nusantara Maju besama MAN (Maju Anak Nusantara) yang dipimpin Yusfiyriadi, ALINEA (Aliansi Perempuan Peduli Indonesia), Koperasi Galang Visi Nusantara (GVN) dan Pusat Kajian Gender dan Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PKG-P3A).
Yusfitriadi, pencetus gerakan Dapur Vinus mengatakan, gerakan ini dilakukan secara mandiri dan berkesinambungan dari ruang lingkup terdekat. Kang Yus sapaan akrabnya, menjelaskan, gerakan masak bersama maksudnya dilakukan dari rumah sendiri untuk bisa dibagikan ke tetangga terdekat yang membutuhkan sehingga bisa dinikmati secara bersama. “Selain membantu sesama, gerakan ini diharapkan mampu menimbulkan rasa solidaritas dan peduli sesama yang kian hari makin terkikis karena kesibukkan urusan pribadi dalam menghadapai pandemi Covid-19,” pungkasnya.[] Fahry