BOGOR-KITA.com, RANCABUNGUR – Pandemi Covid-19 berdampak ke semua sektor salah satunya pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem memutuskan untuk meniadakan ujian nasional sebagai syarat kelulusan. Sebagai gantinya, kelulusan ditentukan dari akumulasi nilai ujian sekolah dan nilai rapor.
Salah satu siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Rancabungur Kabupaten Bogor Desfitri, sedang menanti pengumuman kelulusan.
Dia bersama sekitar 199 siswa kelas 12 lainnnya selama hampir sebulan melaksanakan belajar dari rumah sesuai imbauan pemerintah.
Selama belajar di rumah karena Covid-19, Desfitri setiap hari mendapat tugas online .
“Setiap jam setengah 8 pagi guru mata pelajarannya sudah ngasih tugas di grup Whatsapp kelas, aku dapat tugas satu hari satu mata pelajaran. Karena aku kelas 12 , terus sudah ujian sekolah juga jadi belajarnya buat persiapan UN aja. Setiap hari dapat tugas 50 pilihan ganda dan 5 essay,” ujar Desfitri kepada BOGOR-KITA.com, Minggu (26/4/2020).
Desfitri menambahkan para guru juga menggunakan apliasi zoom untuk tatap muka atau melakukan absensi siswa.
“Kadang buat tatap muka sama gurunya dan nge-absen kita juga pakai app zoom. Aku sih seneng maksudnya kita belajar di rumah tapi gak diberatin sama tugas yang banyak , wajar lah satu hari satu mata pelajaran mah gak ngebebanin. Nah biasanya batas akhir pengumpulan tugas setiap jam 7 malem, nah abis itu gurunya ngasih kunci jawaban terus kita koreksi tugas kita sendiri dan akhirnya nulis nilai kita masing masing di grup kelas. Karena UN dihapus jadi Nilai kelulusan kita dari nilai ujian sekolah sama nilai raport,” kata dia.
Desfitri dan teman-temannya telah selesai melengkapi seluruh syarat kelulusan. Kini dirinya dan kawan-kawannya sedang menanti pengumuman kelulusan yang akan disampaikan melalui email.
“Tinggal nunggu surat keterangan lulus dari email aja ini,” ujar Desfitri yang berkeinginan melanjutkan belajar di luar negeri. [] Admin
