BOGOR-KITA.com, PARUNG – Masyarakat kurang mampu (miskin) dan rentan miskin saat ini bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan pangan non tunai (BPNT) secara langsung dengan pengambilan barang kebutuhan makanan pokok sehari – hari.
Seperti yang terlihat di Desa Cogreg Kecamatan Parung, sebanyak 644 penerima manfaat program BPNT tampak berduyun – duyun mengambil bantuan sosial melalui agen/toko distributor yang telah ditentukan. Sementara data penerima manfaat telah ditentukan oleh pihak Kemensos dan Dinsos. “Teknis pengambilan bantuan menggunakan kartu sejenis ATM yang ditukarkan di toko/agen yang telah ditunjuk. Program BPNT ini dikerjasamakan dengan BNI dan toko/agen penyalur yang telah mendapat pelatihan dan sertifikat program ini.” ungkap Ahmad Dimyati, pendamping program Bansos di Kecamatan Parung, Rabu (26/2/2020).
Kegiatan penyaluran BPNT di Desa tersebut mendapatkan pengawasan langsung dari Camat Parung Yudi Santosa bersama anggota DPRD Kabupaten Bogor Atma, yang merupakan putra asli Kecamatan Parung. Menurut Camat Parung, monitoring yang dilakukannya tersebut guna memastikan bahwa penyaluran berjalan lancar dan tertib. “Alhamdulillah semua penerima manfaat dapat menerima langsung bantuan ini. Seluruh desa di Kecamatan Parung juga menerima bantuan yang sama,” ungkap Yudi Santosa.
Sementara anggota DPRD Kabupaten Bogor Atma mengatakan, program BPNT tentu merupakan program yang baik dan harus terus dikawal agar tepat sasaran. Manfaat program ini juga sangat disyukuri warga penerima manfaat. “Tadi saya sempat ngobrol – ngobrol dengan warga. Mereka sangat merasa terbantu dan berterima kasih dengan adanya bantuan ini,” ungkap politisi PKS ini.
Namun anggota Komisi I DPRD Kab. Bogor ini mengungkapkan, masih ada satu kendala yang harus di evaluasi terkait program BPNT tersebut. Menurut Atma, dari informasi yang didapatkan olehnya, saat ini masih ada beberapa penerima manfaat program BPNT di Kabupaten Bogor yang tidak bisa mengambil bahan pokok karena saldo di kartu yang dipegang masih kosong. “Ini tentu harus menjadi perhatian. Agar program yang baik ini bisa berjalan lebih baik lagi ke depan guna membantu masyarakat kurang mampu,” pungkasnya. [] Fahry