BOGOR-KITA.com, PURWAKARTA, – Petugas polisi lalu lintas (Polantas) Polres Purwakarta yang mendapat hinaan dan lontaran kata-kata kasar dari dua milenial dalam sebuah mobil di Pertigaan Cikopo, Purwakarta angkat bicara.
Petugas polisi yang belakangan diketahui bernama Aipda Hadi Sutanto mengaku kaget saat mengetahui keberadaan video hinaan terhadap dirinya dari dua milenial yang diduga warga Purwakarta tersebut.
Aipda Hadi Sutanto mengatakan, dirinya telah melaporkan kasus ini ke pihak reskrim Polres Purwakarta dan tengah menunggu tindaklanjut unit reskrim Polres Purwakarta.
Dijelaskan Hadi, kejadian itu berlangsung pada Senin (20/1/2020) di pertigaan Cikopo pukul 16.00 wib. Saat itu, kata Hadi. tengah terjadi kepadatan lalu lintas di Cikopo dari arah Sadang menuju Cikampek, bahkan kepadatan mengekor hingga Cikampek.
“Saya saat kepadatan itu lakukan pengaturan secara manual. Tiba-tiba ada dua mobil dari arah Cikampek memacu kendaraannya dengan cepat menuju gerbang tol Cikampek, lalu saya berhentikan. Tapi mungkin dia tak menerimanya,” ungkap Hadi saat dihubungi awak media melalui telepon, Selasa (21/1/2020).
Dia menyebut, kondisi lampu lalu lintas yang saat itu telah berwarna hijau, dirinya tak mengetahui karena membelakangi lampu lalu lintas tersebut. Hadi juga menegaskan bahwa pihak kepolisian memiliki diskresi mengatur lalu lintas secara manual saat terjadi kepadatan sehingga lampu merah lalu lintas tak berlaku.
“Keluarga saya pun sudah tahu. Mereka juga sakit hati bapaknya dihina seperti itu. Harusnya itu kan pengemudi itu turun dan bicara secara baik-baik, jangan mengumpat begitu,” ujarnya.
Polisi dengan empat orang anak ini pun menyesalkan ucapan-ucapan yang terlontar dari pengemudi mobil yang viral itu. Hadi telah menjadi polisi sejak 2002. Dia mengatakan di pertigaan Cikopo memang sering para pengendara yang belum mengerti terkait pengaturan manual jika terjadi kepadatan kendaraan.
“Semoga ke depan para pengendara bisa saling menghargai dan bicara baik-baik jika memang ada keperluan yang mendesak saat terjadi kepadatan,” demikian Hadi. [] Heru