BOGOR-KITA.com, KOTA BANDUNG – Jangan remehkan peranan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM untuk terhadap produk domestik bruto (PDB) sangat tinggi, yakni mencapai 60 persen.
Hal ini dikemukakan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan saat gelar produk koperasi pondok pesantren yang tergabung dalam One Pesantren One Product (OPOP) di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (14/12/2019).
Rully Indrawan tidak sembarang bicara. Dia menunjukkan fakta.
“Fakta menunjukkan kita tidak boleh pada saat ini meninggalkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah. Sebab, kalau dari statistik yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB ternyata bukan usaha besar. Usaha mana? Usaha mikro. UMKM secara keseluruhan itu memberikan kontribusi 60 persen untuk PDB,” katanya.
Bukan hanya itu, UMKM juga menyerap sangat banyak tenaga kerja. “Sebanyak 97 persen tenaga kerja kita terserap di UKM,” imbuhnya.
Rully Indrawan menegaskan, Kementerian Koperasi dan UKM RI dan 10 kementerian/lembaga lain bersinergi membangun UKM. “Salah satu srateginya adalah berhimpun dan koperasi menjadi bagian dari pengembangan UKM,” ucapnya.
Rully Indrawan mengapresiasi upaya Pemda Provinsi Jabar yang memberikan perhatian khusus kepada koperasi dan usaha kecil, khususnya di pesantren.
“Gerakan pemberdayaan ekonomi umat seperti OPOP bisa menjadi pilot project pemberdayaan UKM tingkat nasional,” tutup Rully Indrawan. [] Admin/Humas Pemdaprov Jabar