Laporan Utama

Prof. Dr. Etty Riani Apresiasi Positif Langkah Ade Yasin Kurangi Plastik

BOGOR-KITA.com – Pakar Lingkungan Hidup IPB University Prof. Dr. Etty Riani turut mengapresiasi positif kebijakan Bupati Bogor Ade Yasin yang membatasi penggunaan plastik dengan mengimplementasikan Peraturan Bupati No. 13 Tahun 2019 tentang pembatasan penggunaan plastik atau Perbup Bogor Asri tanpa Plastik (Antik).   

“Kalau  menurut saya tentunya Perbup No. 13 Tahun 2019 tersebut bagus sekali karena akan mengendalikan limbah plastik dari “sumbernya” sehingga diharapkan nantinya jumlah limbah plastik setelah dipakai juga akan berkurang, seiring dengan jumlah penggunaan plastik yang juga berkurang,” tutur Prof Etty kepada BOGOR-KITA.com, Selasa (20/8/2019).

Ia juga menekankan urgensi pemberlakuan Perbup Antik tersebut.

“Sangat urgent, idealnya harus seperti zaman dulu, zaman saya kecil, penggunaan wadah menggunakan bahan alami seperti daun jati, daun pisang sehingga bukan hanya bungkusnya yang ramah lungkungan tapi kita juga akan giat menanam pohon tersebut sehingga  juga sekaligus melakukan penghijauan, mengurangi gas rumah kaca dan daunnya bisa dimanfaatkan untuk membungkus, sisanya karena bahan organik mudah urai, maka akan cepat terurai,” jelasnya.

Baca juga  Jalan Raya Puncak Diterangi Obor Di Tahun Baru Islam 1446 Hijriah

Lebih lanjut, ia memberikan contoh alternatif pengganti plastik. Kalau untuk wadah – wadah seperti makanan yang ada kuahnya, menurut Prof Etty, lebih baik pakai rantang sehingga setelah selesai tinggal cuci, minuman bawa wadah sendiri, atau jika tidak pakai yang ramah lingkungan seperti bioplastik yang mudah urai.

Terakhir, ia menggarisbawahi pentingnya pengimplementasian peraturan tersebut.

“Jadi menurut saya bukan hanya membuat aturan, yang lebih penting setelah membuat aturan adalah mengimplementasikan aturan tsb,” tegasnya.

Menurutnya, di luar negeri juga banyak yang masih menggunakan kemasan plastik, tapi manusianya sudah sadar, sehingga menurutnya larangan seketat apapun akan dilanggar jika masyarakat tidak disadarkan, sehingga yang terpenting bukan hanya membatasi jumlah, tapi yang paling penting menyadarkan masyarakat, jika kesadarannya sudah seperti di Jepang misalnya, tentunya kita akan dapat mengendalikan sampah apapun termasuk sampah plastik, tapİ jika kesadaran belum muncul, tentunya aturan yang dibuat baiknya seperti apapun akan kurang bermanfaat.

Baca juga  Asrorun Ni’am Sholeh Sebut Pemuda Harus Paham Konsep Digital, Apa Saja?

Sebelumnya, pada momen HUT Kemerdekaan RI kemarin, Ade Yasin secara resmi memberlakukan Perbup No. 13 Tahun 2019. Ia mengajak masyarakat untuk merdeka dari ketergantungan plastik. [] Hari

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top